Meski berpangkat bintang dua tidak membuat Akpol 85 itu ekslusif dengan segala fasilitas yang diberikan Polri. Misalnya saja mobil dinas mewah berikut beberapa personel pengawal yang selalu melayani dan melekat kemanapun sang Jenderal berada.
Di Jajajran Korps Bhayangkara, bagi perwira yang sudah mendapat bintang satu diberi fasilitas mobil sedan keluaran terbaru. Namun Fasilitas tersebut tidak dirasakan mantan Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri itu.
Antam lebih memilih pakai motor skuter matic peugeot Django. Motor berdesain klasik pabrikan asal Prancis itu merupakan tunggangan Antam sehari-hari ke kantor.
Skuter matic yang terparkir persis di sisi kiri pintu utama Bareskrim, di Kompleks Kementrian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat itu berjejer dengan mobil mewah lainya.
Kontras memang dengan perwira tinggi maupun menengah lainya di jajaran Korps Bhayangkara yang umumnya dengan pengawalan serta mobil mewah baik milik negara ataupun pribadi.
"Dari dulu bapak sudah pakai motor, bukan pas sudah jadi Wakaba saja," ujar salah seorang anggota Bareskrim yang tidak ingin menyebutkan namanya saat berbincang dengan wartawan Kantor Berita Poltik RMOL, Senin sore (8/1)
Sehabis waktu kerjanya selesai, Antam yang hanya ditemani seorang ajudannya langsung menaiki motor matic berdesain klasik itu lengkap memakai helm warna hitam dan jaket.
Jika sudah begitu tidak ada yang mengenali kalau pengendara roda dua dengan Nopol B 2727 ANT itu adalah perwira tinggi Polri.
Antam juga tidak ingin diboncengi oleh sekretaris pribadi (Sespri). Ia lebih suka mengendarai motor sendiri, itupun tanpa meminta pengawalan layaknya perwira tinggi.
"Nggak mau dikawal bapak, makanya kadang ajudan yang diam-diam kalau ngawal bapak." ujar anggota Bareskrim itu.
[nes]
BERITA TERKAIT: