Polisi: Tidak Ada Perlakuan Khusus Terhadap Dua Tersangka Penganiayaan Hermansyah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 Juli 2017, 06:18 WIB
Polisi: Tidak Ada Perlakuan Khusus Terhadap Dua Tersangka Penganiayaan Hermansyah
Foto/Net
rmol news logo . Suasana akrab terlihat dari sebuah foto yang viral di media sosial. Ada enam sosok krusial yang terdeteksi dari foto yang diduga dipotret di salah satu ruangan kantor polisi tersebut.

Pertama, Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan. Lalu, ada Kapolres Depok Kombes Herry Heryawan, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo, dan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Arif Rahman.

Kecuali Herry, Iriawan dan dua Kapolres jajarannya, mengenakan seragam dinas lengkap.

Sedangkan, dua lainnya, tersangka pelaku pengeroyokan terhadap pakar IT dari ITB Hermansyah. Yaitu, Edwin Hitipeuw (37) dan Lauren Paliyama (31). Lauren masih mengenakan kaos biru muda dan Edwin dengan kaos kuning. Pakaian yang sama saat kedua pria yang bekerja sebagai debt collector itu ditangkap, Rabu (12/7) dinihari.

Tampak juga, hidangan di meja kaca hitam itu, dua liring gorengan yang telah habis separuhya. Serta, dua gelas minuman mirip teh manis di depan kedua tersangka. Pada jari tangan kanan Edwin, terselip sebatang rokok berikit asbak di sebelah gelas minumannya.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan situasi yang terjadi dalam foto tersebut. Meski demikian, Setyo mengatakan hal itu sebagai hal biasa. Bahkan, mengesankan sisi humanis Polri dalam menyikapi dan menghadapi tersangka.

"Dari sisi humanis Polri, yang pertama adalah asas praduga tak bersalah. Jadi, kita menduga semua walaupun​ dia (tersangka) sudah mengaku. Tapi, kalau masih dalam proses di kepolisian dia masih dianggap belum salah," terang Setyo.

Selain itu, lanjutnya, sikap Kapolda yang ikut makan dengan tersangka, dilakukan sebagai langkah pendekatan (PDKT). Khususnya, terkait informasi atau petunjuk dari tersangka yang berguna bagi penyidik.

Bahkan, Setyo mengaku sudah menanyakan hal itu langsung kepada Kapolda Metro. "Sudah, sudah kontak. Nggak ada masalah," tuturnya.

Namun, Setyo membantah jika hal itu dianggap sebagai indikasi perlakukan khusus terhadap kedua tersangka. Makan bersama satu meja itu, kata Setyo, justru bisa membuat tersangka menjadi lebih terbuka.

"Tidak (ada perlakuan khusus) lah. Semuanya kita lakukan sama. Kadang-kadang polisi harus memancing dulu. Harus kita ajak makan dulu. Supaya dia (tersangka) lebih terbuka. Mungkin yang masih ditutup-tutupi, bisa diungkap," paparnya.

Saat ditanyakan, seperti apa hasil yang didapatkan dari para tersangka lewat pendekatan tersebut, Setyo enggan menjelaskan. Hanya tanggapan normatif yang disampaikan jenderal bjintang dua itu.

"(Hasil pendekatan) itu substantif. Nanti itu masuk substansi. Tapi kita harapkan dari itu sisi humanis. Kita ajak (makan), kita dekatin mereka," pungkasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA