"Mabes Polri tidak perlu takut dengan intervensi berbagai pihak karena publik akan mendukung penuh langkah Mabes Polri mengumumkan hasil investigasi," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (4/7).
Kisruh penerimaan Akpol 2017 di Polda Jawa Barat muncul setelah video kekecewaan orang tua calon taruna beredar. Dalam penerimaan Akpol tersebut, ada kebijakan Polda Jawa Barat yang memprioritaskan kesukuan.
Neta menilai, Mabes Polri perlu melakukan empat langkah untuk menuntaskan kasus ini. Pertama, segera copot Kapolda Jabar. Kedua, umumkan hasil kerja Tim Investigasi Mabes Polri. Ketiga, umumkan calon taruna Akpol yang lulus seleksi versi Mabes Polri. Keempat, tindak tegas semua aparatur Polda Jabar yang telibat dalam kekisruhan yang terjadi.
Menurut Neta, boleh saja Kapolda Jabar mengatakan dirinya ingin bersih-bersih dalam rekrutmen penerimaan anggota Polri di Jabar. Dan boleh saja Kapolda Jabar membantah dirinya tidak pernah mengeluarkan keputusan soal 51 persen putra daerah. Tapi Mabes Polri sudah mengatakan surat keputusan itu sudah menyebar. Surat keputusan itu sudah membuat para orang tua calon taruna Akpol resah dan protes. Surat keputusan itulah yang menjadi biang kerok hingga kasus ini mencuat dan mempermalukan institusi Polri.
"Untuk itu Tim Mabes Polri yang sudah mengambilalih kasus ini segera melakukan investigasi tentang apa yg terjadi sesungguhnya. Kemudian mengumumkan secara transparan hasil investigasinya," tutup Neta.
[wid]
BERITA TERKAIT: