Panglima TNI: Waspadai Terjadinya Konflik Agama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 13 Juni 2017, 18:03 WIB
Panglima TNI: Waspadai Terjadinya Konflik Agama
Gatot Nurmantyo/Puspen TNI
rmol news logo Panglima TNI Jenderal TNI Gatot menegaskan bahwa warga negara Indonesia harus selalu waspada terhadap terjadinya konflik antar agama apalagi intern kaum muslimin.
 
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI di hadapan 1.500 peserta Sidang Senat Terbuka Akademik Universitas Muhamadiyah Sukabumi dalam rangka Milad ke-14 di Gedung Anton Soejarwo Stukpa Polri, Jawa Barat, Selasa (13/6).

Para peserta terdiri dari mahasiswa, FKPPI, Pemuda Pancasila, Pemuda Muhamadiyah, GP Ansor, Angkatan Muda Siliwangi.

"Umat muslim juga telah memberikan hadiah kepada bangsa Indonesia dengan mengatakan, kalau tidak ada Kristen bukan Indonesia, kalau tidak ada Katholik bukan Indonesia, kalau tidak ada Hindu bukan Indonesia, kalau tidak ada Buddha bukan Indonesia dan kalau tidak ada Konghucu bukan Indonesia. Ini semua harus kita pahami dan kita jaga bersama-sama," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga mengingatkan perkataan Presiden RI pertama Bung Karno tentang Pancasila.

"Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku dan bukan milik satu kelompok adat istiadat, tetapi milik kita semua, dari Sabang sampai Merauke," ucapnya.
 
"Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta harus diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, dengan demikian kita akan mempunyai pondasi yang kokoh dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada," tambah Panglima TNI.

Panglima TNI mengingatkan bahwa State of Iraq and Syria (ISIS) akan menyusun basis kekuatan di Asia Tenggara dengan mendirikan Islamic State Asia Tenggara (ISAT) di Zulu Filipina.

"Ini semua sudah diprediksi  enam bulan yang lalu, dan hal serupa pernah saya sampaikan pada kuliah umum di Universitas Indonesia tanggal 16 November 2016 tentang teroris yang merupakan kejahatan terhadap negara," ujarnya.[wid]
 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA