Aparat Polda Metro Jaya terus mengeluhkan kesulitan menemukan pelaku penyerangan dengan air keras yang terjadi 11 April lalu itu. Padahal, mengaku sudah mengumpulkan sejumlah alat bukti dan keterangan saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menjelaskan, aparat tidak menemukan sidik jari pada cangkir yang diduga digunakan pelaku untuk melemparkan air keras.
"Ya, memang tidak ada sidik jari, masa kita memaksakan?" kata Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/6).
Menurut Argo, alat bukti cangkir sudah diuji di laboratorium forensik (Labfor) Polri, baik saat kondisi cangkir kering maupun basah.
"Itu menurut labfor ya. Kalau cangkir kena itu (air keras) kan basah. Itu labfor yang ngomong. Jadi sudah dikeringkan juga enggak kelihatan (sidik jari pelaku)," ucapnya.
Wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April lalu. Kejadiannya saat Novel berjalan pulang usai salat subuh di masjid dekat rumahnya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Pelaku diduga sebanyak dua orang dan mengendarai sepeda motor. Novel sendiri masih menjalani perawatan rumah sakit Singapura sampai sekarang.
[ald]
BERITA TERKAIT: