Erlinda: Silakan Lapor Ke Polisi Kalau Anak Menghasut Kebencian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 02 Juni 2017, 15:45 WIB
Erlinda: Silakan Lapor Ke Polisi Kalau Anak Menghasut Kebencian
Erlinda/net
rmol news logo Pimpinan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda, tidak mempersoalkan jika Putra Mario Alfian (15) harus diproses sesuai hukum karena diduga menyebar ujaran kebencian melalui media sosial Facebook.

Putra Mario Alfian adalah korban tindak main hakim sendiri dari belasan warga Cipinang Muara pencinta Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab. Pada 29 Mei sekitar tengah malam, dia diintimidasi dan dipukuli sambil direkam oleh warga. Lalu videonya disebarluaskan ke media sosial.

Anak itu diduga memposting status Facebook yang menyinggung Rizieq Shihab dan pengikutnya. Ia juga mengejek FPI sebagai Front Pengangguran Indonesia, serta menantang anggota FPI duel satu lawan satu. Jika memang perbuatannya yang melanggar hukum itu bisa dibuktikan, maka KPAI setuju jika Mario dilaporkan ke kepolisian.

Namun, Erlinda tidak setuju jika korban dihakimi massa dan mendapat kekerasan fisik.

"Jika memang ada dugaan si anak melakukan hasutan dan sebagainya, sebaiknya dilaporkan (ke polisi). Jadi, tidak ada penghakiman sendiri," ungkapnya saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jumat (2/6).

Dalam kasus ini, FPI memgklaim sebagai korban. Status Facebook Mario dianggap telah menghina pimpinan mereka, Rizieq Shihab.

"Kami mengimbau pada siapapun yang ada di Indonesia, bahwa kebebasan kita mengeluarkan pendapat dan berekspresi agar tidak melanggar hak yang lain. Kalau pun tidak sependapat dengan hal di luar pemikiran mereka, tidak (seharusnya) melakukan ujaran kebencian," jelasnya.

Belajar dari kasus Mario, Erlinda mengatakan KPAI segera berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, dan Lembaga Bantuan Hukum, untuk mengimbau netizen tetap taat hukum dalam menggunakan medsos.

"Kami minta bantuan pada teman-teman media yang kita anggap sebagai malaikat anak-anak, sama-sama kita menjadi agen perubahan. Bahwa kalimat yang kita lontarkan itu harus dipertanggungjawabkan," demikian Erlinda. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA