Pak Presiden, Bikin Acara Dong Apresiasi Buat Kontingen TNI...

Warganet Bangga Tentaranya Terbukti 9 Kali Juara

Selasa, 30 Mei 2017, 09:54 WIB
Pak Presiden, Bikin Acara Dong Apresiasi Buat Kontingen TNI...
Foto/Net
rmol news logo Masyarakat dunia maya bangga atas keberhasilan TNI AD yang berhasil mempertahankan 9 tahun berturut-turut prestasi dalam ajang internasional di Australias Arm of Skill Arms ad Meeting (AASAM). Sayangnya prestasi tersebut kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah dan masyarakat.

"Pak Presiden, mohon dibuatkan ac­ara apresiasi terhadap kontingen ini... sudah sangat wajar diberikan reward... biar masyarakat Indonesia mengetahui dan bangga atas prestasi ini," tulis akun atas nama @eka_risty.

Akun atas nama @suyadi2104 menganggap keberhasilan TNI di ajang internasional tidak sebanding dengan promosinya di dalam negeri. "Ini TNI sudah bangga-banggain Indonesia tapi nggak terkenal.. Coba kalau cokelat pasti beritanya udah heboh," ujarnya.

"Salah satu penghargaan kepada atletnya ya pajang namanya besar besar di berita beserta orangnya diwawancara, supaya terkenal se nusantara dan sedunia," tambah @ kimoleopoldo.

"Kasih penghargaan yang benar, jangan piagam melulu. Misalnya naik haji suami istri, atau jalan-jalan sekeluarga ke Eropa," usul akun @ pagisiangmalam.

Akun atas nama @d-lion usulkan agar nama-nama tentara yang jadi peserta dalam lomba ASSAM itu dipublikasi besar-besaran untuk kebanggaan bangsa dan keluarganya di rumah. "Masukin dong nama-nama tentaranya biar mereka dan keluarganya bangga masuk berita," usulnya.

"Prajurit TNI berprestasi... ayo tingkatkan kesejahteraan seluruh anggota TNI supaya mereka leb­ih bersemangat dan berprestasi... Indonesia Jaya.." tambah akun @ agus_sumadiredjo.

Sementara akun atas nama @ Alitoha justru menyentil Polri yang dianggapnya kalah prestasi diband­ing TNI. "Bravo TNI.. kalian selalu mengharumkan nama TNI baik di dalam maupun luar negeri... mana satuan POLRInya ayooo.. buat prestasi juga di luar," tulisnya.

Seperti diketahui, bermodal sen­jata buatan dalam negeri, tim pen­embak TNI AD kembali sukses membawa pulang banyak emas den­gan predikat juara umum di lomba tembak ASSAM. Ajang ini kemarin digelar di Puckapunyal, Military Range, Victoria, Australia, mulai tanggal 5-26 Mei 2017. Turnamen ini digelar Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) yang melibatkan jajaran angkatan darat 20 negara.

Ini bukan prestasi pertama. Sejak tahun 2008 hingga 2017, TNI AD me­mang belum terkalahkan. Mereka selalu berhasil keluar sebagai juara umum. Kali ini, kontingen TNI AD berhasil meraih 28 medali emas, 6 perak dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan.

"Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008," ujar pimpinan kontingen TNI AD dalam AASAM 2017, Letnan Kolonel Inf Josep T Sidabutar dalam keterangan tertulis Dispenad, Sabtu (27/5).

Dan menariknya, kemenangan ini ditoreh kontingen TNI AD dengan menggunakan senjata buatan putra bangsa yang diproduksi PT Pindad. Kehebatan senjata jenis SS-2 biki­nan dalam negeri itu bahkan sempat mengundang rasa penasaran kontin­gen negara lain.

Amerika dan Australia di ajang yang sama dua tahun yang lalu pernah meminta agar senjata itu dibongkar. Karena ditengarai di­modifikasi. Namun dengan tegas ditolak, seperti diungkapkan Jenderal Gatot Nurmantyo yang saat itu masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Saat itu raihan emas yang berhasil dibawa pulang para penem­bak TNI AD sedikit lebih banyak, yakni 30 medali emas dari 50 medali yang diperebutkan.

Pada tahun ini, kontingen Indonesia tetap menggunakan senjata buatan PT Pindad jenis SS-2 V4. "Dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad," imbuh Lekol Josep.

Meskipun prestasi TNI cuk­up membanggakan, tidak semua masyarakat dunia maya yang me­nyambutnya dengan sukacita. Akun @mukhlismadur tampak datar menanggapi prestasi TNI ini. Sebab menurut dia, sekarang bukan lagi eranya mengandalkan kemampuan personil, melainkan mengandalkan kecanggihan teknologi.

"Tapi sayang bos sekarang perang bukan mengandalkan kemampuan personil tapi mengandalkan kecang­gihan teknologi," nilainya.

"Bukan hanya mengandalkan kemampuan personil tapi juga men­gandalkan kecanggihan teknologi. Kemampuan Personil tetap perlu, menurut saya," bela @susatyo_adi.

Sementara akun @hery_bjg men­gusulkan agar penembak TNI dii­kutsertakan di ajang Asian Games. "Bagusnya penembak TNI ikut terjun di Asian Games, Olympiade... Supaya nambah pundi mas untuk kontingen Indonesia," usulnya.

Akun @gustave_frumen mengin­gatkan TNI selalu waspada soal an­caman dari luar. "Proficiat buat TNI, tetapi ancaman terbesar ada di depan mata, ISIS sdh di Filipina, hadapi mereka dan musnahkan ! Itu baru TNI patriot sejati," ingatnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA