Hal itu membuat Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana ikut mendekati pagar Buperta untuk memastikan sekelompk massa yang berkumpul dengan nada emosi itu.
"Kasih tindakan keras saja kalau tidak bisa ditertibkan," tegas Suntana dari balik pagar Buperta.
Pantauan di lapangan, insiden tersebut bermula dari pergerakan sebagian kecil dari massa kontra Ahok. Tak lama berselang, pergerakan tersebut diikuti beberapa kelompok lainnya sambil berteriak Takbir, seolah akan menyerang sesuatu.
"Takbir..!!"
Tidak diketahui pasti penyebab massa kontra Ahok mendekati kubu pro Ahok. Mereka terpantau bergerombol ikut kelompoknya tanpa perlu tahu apa yang terjadi.
"Tenang.. tenang.. tidak ada apa-apa. Saudara-saudara jangan terprovokasi. Silakan kembali ke kelompoknya masing-masing," imbau koordinator aksi dari pengeras suara.
Area Buperta telah didominasi massa kontra Ahok untuk beristirahat dan bersantap siang. Area tersebut memang terdapat dua pintu yang masing-masing terhubung dengan mobil komando dua kubu.
Satu pintu masuk tak jauh dari mobil komando pro Ahok dan pintu lainnya yang dekat dengan massa kontra Ahok. Namun, tidak ada pengamanan petugas Polri gabungan di area Buperta. Sehingga, pergerakan tersebut dapat leluasa dilakukan sebelum dihentikan petugas kepolisian dan pengamanan FPI.
Saat ini, massa yang sempat tersulut emosi mulai membubarkan diri setelah diberi imbauan jika kondisi kondusif.
[ysa]
BERITA TERKAIT: