Ketiganya mendapat instruksi langsung dari sosok yang menjadinotak bom Thamrin beberapa waktu lalu.
"Hubungan ketiganya (SN, AS dan DYN), melaksanakan instruksi dari Bahrun Naim," ujar Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar kepada wartawan, Senin (12/12).
Sementara itu, dari ketiga terduga teroris itu, NS bertindak sebagai pimpinan saat merencanakan peledakan di Istana Negara.
"NS ini pimpinan di Solo," terang Boy.
Seperti diketahui polisi mengamankan benda diduga bom yang didesain dalam bentuk panci dalam indekos di Bintara VIII, Bekasi.
Tiga orang ikut diamankan, dengan rincian dua laki-laki, SN dan AS, serta DYN yang berjenis kelamin perempuan. Ketiganya juga diduga terkait dengan jaringan teror Jamaah Anshar Daulah Khalifah Nusantara (JADKN).
Sekedar info pula, nama Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan populer pasca-bom Thamrin yang terjadi, 14 Januari 2016 lalu.
Polisi meyakini residivis kasus kepemilikan ribuan amunisi senjata api berbagai jenis pada 2010 itu, sebagai otak di balik teror bom.
Meski sempat divonis dua tahun enam bulan, Juni 2011, Bahrun Naim kembali menghirup udara bebas di bulan Juni setahun kemudian.
Pasca bebas dari penjara, Bahrun disinyalir berada di Suriah bergabung dengan ISIS.
Bahrun ingin membentuk khatibah nusantara, yang meliputi Asia Tenggara. Dia ingin rancang serangan di Indonesia, untuk mendapatkan kredit sebagai pemimpin di mata jaringan ISIS.
[wid]
BERITA TERKAIT: