Shalat Jumat dan doa bersama oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) itu untuk menuntut tersangka kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditahan.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini sebenarnya diundang ikut dalam demo yang bertajuk Aksi Bela Islam III itu. Namun dia lebih memilih untuk tetap masuk kantor. Alasannya, besok masih hari kerja.
"Saya diminta ikut hadir. Saya merasa terhormat, saya hargai, terima kasih. Tapi sebagai Ketua MPR, Jumat itu hari kerja, saya akan jaga gawang, saya ngantor, enggak bolos," ungkapnya ketika ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).
Meski begitu, Zulhas mengaku dirinya tahu betul bahwa aksi 212 besok merupakan aksi super damai yang berlangsung di negara yang damai pula.
"Ini bukan soal suku, agama tertentu tapi ini perilaku penegaan hukum," tegasnya.
Oleh karena itu, tambahnya, kalau besok para pendemo datang ke MPR atau DPR, sama saja mereka telah mengingkari kesepakatan.
"Tentu kita tidak akan terima, karena kesepakatannya ada di Monas," pungkasnya kembali menegaskan.
[zul]
BERITA TERKAIT: