Uniknya, dari beberapa tokoh yang muncul, terdapat nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Dia bersanding dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Analisis ini disampaikan Pendiri lembaga Kedai Kopi (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) Hendri Satrio. Pendapat Hendri ini didasari pada aksi unjuk rasa 411 yang diikuti ratusan ribu umat islam.
"Ahok
Effect ini nilai positifÂnya telah memunculkan tokoh-tokoh baru yang diperhitungkan di pentas nasional, dan layak untuk dimajukan pada Pilres 2019," kata Hendri dalam disÂkusi di Jakarta, kemarin.
Dalam aksi tersebut, kata dia, ada nama-nama yang dianggap mendapat sorotan positif dari masyarakat. Sebut saja ada nama Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo yang disebut-sebut pantas jadi capres, lalu Sri Mulyani, Tito Karnavian, hingga Habib Rizieq.
Bahkan Hendri menilai, Habib Rizieq bisa saja mencuat kalau dia tampil elegan dalam masa-masa mendatang. "Misalnya, nanti ketika demo 212 atau 2 Desember, Habib Rizieq mampu berpidato mendayu-dayu meÂnyejukkan umat, maka bukan tak mungkin akan memberi pesona kepada masyarakat luas," kata Hendri.
Dalam diskusi tersebut, Ustaz Zaitun Rasmin yang sempat mengangkat nama itu menyatakan, dirinya hanya bercanda kalau menyebut Habib Rizieq capres. "Saya hanya bercanda, jangan sampai saya dimarahi Habib RIzieq. Tapi, saya meneÂkankan, Jangan sampai diangÂgap, yang bisa memimpin hanya tokoh-tokoh nasionalis. Tokoh Islam juga bisa. Hanya saja, soal ustaz Habib Rizied, beliau tidak ada orientasi ke sana," ungkapnya.
Sekadar catatan, munculnya nama Rizieq sebagai capres buÂkan kali pertama. Nama Rizieq mulai digadang-gadang sebaÂgai capres saat FPI menggelar Munas III di Asrama Haji, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Agustus 2013 atau menjelang pelaksanÂaan Pilpres 2014.
Dalam Munas III FPI itu, terdapat dukungan dari berbagai pihak agar Habib Rizieq maju sebagai calon presiden. Bahkan saat itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Achmad Cholil Ridwan dan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khathath optimistis Rizieq mendapatkan suara sebanyak 30 persen.
"Insya Allah, kalau (Habib Rizieq ) mau maju, semua umat mendukung," kata Achmad Cholil saat itu.
Menanggapi dukungan dari pengikutnya, Rizieq mengataÂkan, itu bagian dari hak politik para pengikutnya. Rizieq menÂgaku masih fokus menjalankan tugasnya. Kalaupun dukungan secara politik itu ada, Rizieq menÂgaku belum menentukan sikap.
"Saya masih enjoy pimpin FPI. Kalau ada yang menduÂkung silakan. Saya tidak menÂerima atau menolaknya," jawab Rizieq. ***
BERITA TERKAIT: