"Marwah negara Indonesia di mata internasional akan direndahkan. Sebab, hukum tumpul dan konstitusi negara tidak berdaya menjaga, menghormati agama dan keyakinan," demikian Pengurus Pusat Pemuda Persatuan Ummat Islam (Pemuda PUI) dalam keterangan pers tertulis.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda PUI, Raizal Arifin, mengatakan tidak hanya itu, tetapi gejolak sosial juga dikhawatirkan menjadi gelombang konflik yang tidak terkendali.
Menurut Pemuda PUI, peningkatan eskalasi masa ummat Islam yang berdemonstrasi harus disikapi secara bijak oleh pemerintah. Pemerintah sebaiknya tidak mengeluarkan sikap yang bisa mengancam demokrasi.
Mereka juga meminta kepada seluruh komponen bangsa Indonesia agar senantiasa menjaga keharmonisan dan kehidupan Bhineka Tunggal Ika, dengan idak melakukan tindakan yang bisa mengancam integrasi bangsa. Seluruh umat Islam dipersilakan berjuang dalam mengawal tegaknya hukum dalam kasus Ahok. Di samping itu, menghimpun kekuatan umat bersama demi tegaknya negara Indonesia yang maju, bermartabat dan berdaulat.
"Demi menjaga ukhuwah Islamiyah dan kebangsaan, Pemuda PUI meminta semua pihak untuk saling menghormati dalam perbedaan. Antara sesama umat Islam tidak saling memprovokasi. Bagi yang berdemonstrasi tetap menjaga akhlakul karimah, ttidak melakukan kekerasan," tutup Pemuda PUI.
[ald]
BERITA TERKAIT: