Dari penjelasan pria yang akrab disapa Ipul itu, insiden bermula ketika dia hendak meliput suatu peristiwa penemuan mayat di kawasan Jakarta Pusat. Saat dia melintas di dekat fly over Senen, ia tidak sengaja menyenggol seorang anggota polisi yang sedang mengatur lalu lintas dan membuat alat komunikasi handy talky (HT) polisi itu terjatuh.
Ipul awalnya tidak mengetahui HT polisi itu jatuh tersenggol karena ia sedang terburu-buru untuk meliput. Kemudian, anggota polisi itu mengejar Ipul dengan kendaraan dan memepet dirinya sampai berhenti. Tanpa banyak omong, polisi itu langsung memukul wajah Ipul.
Ipul sempat bertanya alasan pemukulan itu, dan menjelaskan bahwa dia tengah mengejar suatu peristiwa untuk diliput sehingga terburu-buru. Ia pun meminta maaf atas perbuatannya bila telah membuat polisi itu marah.
Namun, polisi yang menurut Ipul anggota Polsek Senen itu tetap tidak terima dengan penjelasan Ipul, sehingga keduanya terlibat adu mulut. Ketika mereka sedang berdebat, sebuah mobil berhenti kemudian seorang yang juga anggota polisi turun dari dalamnya.
Ternyata anggota polisi yang baru datang itu justru ikut memukuli Ipul, bahkan sempat menodongkan pistol ke wajahnya.
"Diborgol dan dimasukkan ke dalam mobil, dipukuli kembali (di dalam mobil) serta diancam ditembak kakinya sambil mengarahkan pistol ke arah kaki," terang Ipul, dikutip dari
RMOL Jakarta, Jumat (7/10).
Tak hanya itu, Ipul mengaku dipaksa membuat surat pernyataan di atas materai untuk tidak memperpanjang kasus tersebut. Atas kejadian itu, wajah Ipul mengalami memar dan luka sobek pada bagian kanan wajah.
Hari ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, memberikan keterangan atas insiden yang memperburuk citra kepolisian itu.. Menurut Kombes Awi, yang melakukan pemukulan terhadap Ipul bukan personel yang bertugas di Polsek Senen.
"Bukan anggota (Polisi Polsek) Senen yang melakukan itu," kata Awi kepada wartawan, Jumat (7/10).
Menurut dia, ketika polisi yang tersenggol itu mengejar Ipul, tiba-tiba sebuah mobil lewat dan pengendaranya ikut menegur Ipul atas perbuatannya. Pengendara mobil merk Kijang tersebut diduga sesama anggota kepolisian yang belum diketahui wilayah tugasnya.
"Ada pengendara mobil Kijang yang menegur, bukan anggota (Polsek) Senen. Kami akan telusuri siapa orang itu," kata Awi.
Awi menyarankan Saiful Anwar mengadukan kejadian yang dialami kepada pihak kepolisian agar masalah yang terjadi bisa didalami dengan lebih jelas.
[ald]
BERITA TERKAIT: