Andre mengaku pernah dipanggil untuk menghadap Suryadharma ke kediamannya di Jayamandala untuk membicarakan uang berobat istri mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, Wardatul Asyriah. Saat itu, dia datang ditemani staf TU di Biro Umum Kemenag, Rosandi dan satu orang lainnya, Nurfahmi.
"Ada uang berobatnya ibu, untuk dibayarkan lagi, diubah," kata Andre di kursi kesaksian di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (30/9).
Jaksa sempat mengkonfirmasi apakah pembayaran pengobatan Wardatul berasal dari DOM. "Tidak tahu, dijelaskan begitu saja, ibu berobat dari DOM," jawab Andrie.
Jaksa kemudian membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Andrie, yang menuturkan bahwa pada suatu malam dia menemani Rosandi menemui SDA dalam rangka revisi dalam rangka pengeluaran DOM, mengubah data pengobatan Wardhatul.
"Yang menyuruh merubah data?" tanya Jaksa.
"Pak Surya sama Ibu," jawab dia.
Jaksa kembali membacakan BAP Andrie yang menyebut bahwa SDA marah lantaran membaca hasil temuan KPK terkait digunakannya DOM untuk mbiayai paspor dari SDA dan membiayai pengobatan Wardatul.
"Betul?" tanya Jaksa.
"Iya," jawab Andrie.
"Saat itu Suryadharma Ali meminta mengubah DOM, yang untuk pribadi dan keluarganya untuk dihapus. Bener?" jaksa kembali bertanya.
"Seinget saya bukan dihapus, tapi mengubah tanggal, dimajukan. Tanggal mundur," ujar Andrie.
Diketahui, mantan Menteri Agama Suryadharma Ali didakwa telah menyalahgunakan Dana Operasional Menteri (DOM) di Kementerian Agama pada tahun 2011 hingga 2014. DOM yang diduga diselewengkan oleh mantan Ketua Umum PPP itu mencapai Rp1,821 miliar.
Jaksa menyebut beberapa pengeluaran DOM digunakan SDA antara lain membayar pengobatan anak terdakwa sejumlah Rp12,435 juta dan masih banyak lagi.
[sam]
BERITA TERKAIT: