
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak cukup punya kualitas, integritas, dan netralitas semata. Tetapi juga haru punya keberanian dalam pemberantasan korupsi.
Begitu ditegaskan pakar hukum tata negara, Refli Harun dalam diskusi di Jakarta, Senin (17/8).
"Kalau diam saja kan namanya kita tidak mendapatkan pimpinan yang kita harapkan," imbuh dia.
Tetapi menurutnya, empat syarat tersebut merupakan syarat tradisionil. Karena KPK sekarang mengahadapi tantangan yang berbeda dibanding yang dahulu, maka menurutnya, mereka yang terpilih paling tidak harus memiliki syarat utama terlebih dahuulu.
"Karena ini sebuah tim nantinya. Yaitu mereka yang harus memiliki skill berkominikasi yang sangat tinggi, punya kewibawaan yang dipandang, dikenal publik secara luas," paparnya.
Ia menambahkan, kalau seorang pimpinan KPK memiliki skill komunikasi yang sangat tinggi, diharapkan pimpinan KPK mampu berkomunikasi lembaga-lembaga negara secara berwibawa.
"Karena dia memang punya kewibawaan," kata Refli.
Tidak hanya itu ia mengharapkan, pimpinan KPK mendatang bisa berbicara dan berkomunikasi dengan pimpinan tertinggi Polri, karena pada dasarnya KPK melakukan supervisi dalam pemberantasan korupsi.
"Bagaimana kita mau mensupervisi orang, dipandang saja enggak. Ya kan. Ketika misalnya anggota KPK terpilih mau mensupervisi poldan Jaksa, nanti Polisi dan Jaksa bilang emang siapa Lo? Kenal aja enggak kan," pungkasnya.
[dem]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: