Uang itu berasal dari Permai Grup, holding perusahaan yang dikelolanya dan memenangkan banyak tender proyek pemerintah. Kini, bukti aliran uang itu telah berada di tangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, saat dikorek Nazaruddin mengaku menceritakan semua.
"Uang yang diserahkan dari Permai untuk kepentingan pilpres SBY berapa. Penegasan poin-poinnya seperti itu," ungkapnya usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (18/3).
Sayangnya, Nazaruddin belum mau buka-bukaan soal rincian dana yang mengalir dari sejumlah proyek yang saat ini sedang disidik KPK.
"Tengok di pilpres, ada list-listnya," tegas Nazaruddin yang juga terpidana korupsi pembangunan Wisma Atlet Sea Games Palembang.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: