Menurut Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, Mabes Polri telah mengabaikan sekaligus melecehkan rekomendasi Komnas HAM tentang dugaan pelanggaran HAM dalam penangkapan BW.
Kombes Victor adalah anak buah mantan calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan, yang sebelumnya menjabat Kepala Bagian Kerja Sama Pendidikan Latihan Biro Pembinaan Pendidikan dan Latihan Lembaga Pendidikan Polri (Kabag Kermadiklat Ro Bindiklat Lemdikpol).
"Begitu pula dengan rekomendasi ombudsman RI agar dilakukan pemeriksaan terhadap penyidik Bareskrim Polri yang menangkap dan memeriksa BW atas dugaan pelanggaran dalam prosedur penangkapan terhadap BW," ungkap Petrus saat diwawancara
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (7/3).
Padahal menurut Petrus, rekomendasi dari kedua lembaga negara itu telah diperkuat perintah Presiden Joko untuk menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap KPK.
"Itu belum ditindaklanjuti pimpinan Polri, tetapi promosi jabatan terhadap sejumlah perwira polisi, terutama dari Lemdikpol, yang diduga terlibat dalam penangkapan BW terus berlangsung," sesalnya.
Keputusan promosi besar-besaran terhadap sejumlah perwira Polri tersebut juga telah mengabaikan suara publik, padahal suara publik dimaksud telah direspons oleh Presiden.
Melihat promosi yang hanya didasarkan pada faktor kedekatan dan loyalitas individu tanpa melihat integritas dan prestasi, perlu segera dilakukan amandemen terhadap UU Kepolisian. Hal ini agar pengaturan jabatan strategis di Polri melibatkan lembaga eksternal demi menjamin objektifitas.
"Selama ini tidak diketahui prestasi Victor, sebagaimana halnya Budi Waseso yang tiba-tiba memegang kepala Bareskrim. Banyak perwira-perwira Polri khususnya di bidang Reserse yang memiliki kemampuan teknis, berintegritas dan loyalitas tinggi, tapi tidak mendapatkan tempat yang tepat," tambah dia menyesalkan.
[ald]
BERITA TERKAIT: