Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin cukup mengapresiasi langkah Kejagung untuk melakukan hukuman mati tersebut. Namun ia menekankan perlu ada prinsip kehati-hatian.
"Kalau seumur hidup atau akumulatif itu lebih berat. Kita juga tidak ingin ada WNI yang dihukum mati di negara lain, hukuman mati tidak membuat jera," ujar Didi saat berbincang dengan wartawan, Kamis (25/12).
Alasan mantan anggota Komisi III DPR ini kurang sepaham dengan hukuman mati adalah, bisa saja dalam proses hukuman seumur hidup ada rasa tertekan bagi terpidana, dan mereka mempunyai kesadaran untuk membuka jaringan lebih luas. "Kalau hukuman mati, jaringan berhenti," ujar dia.
Meski begitu, lanjut Didi, bagi gembong dan bandar narkoba kelas berat memang perlu dihukum mati. Namun, kalau masih ada pimpinannya perlu dicari dan dibongkar.
"Hukuman mati kejahatan tidak hilang. Saya rasa yang penting sistem diperkuat. Aparat diberi tanggung jawab besar. Daripada eksekusi, pencegahan perlu ditekankan," pungkasnya.
[rus]
BERITA TERKAIT: