Penangkapan dilakukan atas keterangan dua pelaku yang ditangkap sebelumnya dan menyebutkan laki laki ini adalah esekutor dalam pembunuhan berdarah tersebut.
Dani dan Indra yang lebih dulu ditangkap polisi atas pembantaian ibu dan anak gadisnya (Ai Cucu dan Elis) menyebutkan pembunuhan dilakukan oleh empat orang.
Rupanya Dani dan Indra tidak terima jika hanya berdua yang dituntut hukuman mati. Akhirnya muncul nama Soni, warga Cieunteung Gede Tasikmalaya. Polisi bukan tanpa dasar mengamankan laki-laki yang berprofesi penagih hutang ini. Tapi dengan lantang Indra menyebutkan jika soni juga terlibat. Dia berperan sebagai eksekutornya.
Selaan Soni, Indra juga menyebut Maman alias Lajim, warga Bantar Indihiang, Kota Tasikmalaya.
"Memang pembunuhan ini dilakukan secara berencana. Dani sebagai otaknya. Dibantu saya, Soni dan Lajim eksekusi pun berlangsung mulus. Tapi sebelumnya saya dan Dani diancam, jika suatu saat tertangkap dan merembet ke Lajim, saya akan dibunuh juga,"kata Indra kepada polisi (Minggu, 16/11).
"Kini setelah saya meringkuk di sel dan terancam hukuman mati, saya merasa rugi. Masa Dani dan saya dihukum mati, sementara Soni dan Lajim bebas menghirup udara bebas," sambung dia.
Sementara beberapa saksi menyebutkan ketika Kapolresta Tasikmalaya AKBP Noffan Widyayoko tengah berkumpul dengan anggotanya di Pos Polisi Mangkubumi untuk mengumpulkan barang bukti dan keterengan saksi saksi, Lajim berada di luar pos polisi tersebut dan berbaur dengan warga yang ingin mengetahui perkembangan pengungkapan.
Malah pemilik warung nasi yang berada di samping Pos Polisi Mangkubumi sempat keheranan. Karena sejak Minggu hingga Selasa, Lajim makan di warungnya terburu-buru.
"Dia seperti ketakutan setiap melihat orang yang masuk warung. Malah tiga kali makan yang terakhir itu dia belum bayar. Ketika acara pemakaman juga Lajim bilang jika korban adalah saudaranya. Padahal yang saya tahu Lajim kerap meminjamkan uang dengan bunga tinggi. Sementara korbanlah yang mendanai," kata Emih, si pemilik warung nasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ibu dan anak gadisnya ditemukan tewas berkubang darah di kamar depan rumahnya di Jalan Sindanglaya, Linggajaya, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Kondisi Elis dan anaknya ditemukan telentang di atas tempat tidur dengan kaki diikat tali. Sementara ibunya, Ai Cucu yang rentenir ini tergeletak diatas lantai tak jauh dari tempat tidur. Sejak awal dugaan pembunuhan ini dilatarbelakangi dendam pribadi dan untuk mengecoh polisi, sepeda motor dan mobil korban dibawa kabur pelaku.
[dem]
BERITA TERKAIT: