Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Sulastoyo mengatakan Alki ditangkap anggotanya di belakang Mall Sunter, Jakarta Utara sekitar pukul 13.00 WIB tadi. Saat ditangkap, mulut Alki masih berbau minuman keras.
"(Alki) lagi bengong-bengong aja. Galau sepertinya dia," kata Kompol Sulastoyo, Selasa (25/2).
Dia menjelaskan, peristiwa penikaman itu terjadi saat Alki sedang pesta minuman keras di rumah rekannya, Desi. Merasa kurang alias belum mabok, Alki mengajak Desi untuk kembali membeli minuman keras jenis Brandy. Di tengah perjalanan menuju kembali ke rumah Desi, pelaku melewati tongkrongan korban yang tidak jauh dari RS Sulianti Saroso.
"Sekitar jam 02.00 WIB Selasa dinihari, Alki dan Desi sama satu orang rekannya lewat tongkrongan korban dan bawa motor dengan keadaan oleng karena mabuk. Di situ terjadi cek-cok mulut korban sama pelaku. Berkelahi. Pelaku merasa tidak senang dan menusukan badik ke dada sebelah kiri korban dan punggung," terang dia.
Kompol Sulastoyo menerangkan, bahwa sebenarnya beberapa orang teman pelaku sempat melerai. Sia-sia pengaruh alkohol membuat pelaku tak mengindahkannya. Korban pun tewas karena kekurangan darah setelah sebelumnya dilarikan ke RS terdekat.
"Pelaku memiliki keahlian memainkan musik marawis dan menjadi pengajar di lapas Tangerang," terang dia.
Sementara itu, menurut pengakuan Alki, dirinya mendapat keahlian memainkan musik Marawis saat dirinya berada di lapas anak Tangerang. Ia pun mengaku tak berniat menghabisi nyawa korban. Ia menyesal karena akan menghabiskan waktu mudanya di dalam jeruji besi.
"Saya khilaf aja. Saya agak goyang juga abis minum brandy. Saya biasa ngajar marawis dan biasanya dapat undangan main marawis kalo ada hajatan," sesal Alki.
Akibat perbuatannya, Alki diancam pasal 351 KUHP ayat 3 dan diancam kurungan 7 tahun. Meski begitu untuk melengkapi barang bukti, pihak Polsek Tanjung Priok masih melakukan pencarian badik yang digunakan pelaku menikam korban.
"Barang bukti badik masih pencarian karena dibuang pelaku di kali Sunter," demikian Kompol Sulastoyo.
[rus]
BERITA TERKAIT: