"Teror tidak jelas, tidak menutup kemungkinan ada," ujar Kapolri Jenderal Sutarman usai menggelar pertemuan dengan MPR di gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2).
Menurutnya, kasus penembakan dan penyerangan kantor caleg Partai Nasdem di Kabupaten Aceh Utara beberapa waktu lalu merupakan salah satu contoh aksi teror dalam proses Pemilu. Polri dan pihak terkait, kata dia, terus berupaya mengantisipasi ancaman teror yang terjadi.
"Teror bisa dilakukan siapapun, kelompok teroris mencari tujuan untuk kekacauan," kata Sutarman.
Sutarman memastikan bahwa jajarannya akan mengamankan proses penyelenggaraan Pemilu 2014 dengan sebaik mungkin. Meski, dana pengamanan yang diberikan pemerintah hanya Rp 1 triliun dari Rp 3,5 triliun yang diminta.
"Personel akan diterjunkan seluruhnya dengan aparatur keamanan satu juta lebih. Seluruh tahapan kita amankan mulai pencetakan surat suara, distribusi, pengamanan pada saat kampanye, distribusi suara ke TPS, dan sudah dilakukan distribusi logistik. Seluruhnya kita lakukan," demikian Sutarman
.[wid]
BERITA TERKAIT: