Ia juga menduga bahwa operasi pembungkaman itu ada kaitannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat. Apalagi, belakangan Tri dan koleganya Ma'mun Murod memang sering mengeluarkan komentar pedas kepada SBY dan Demokrat.
"Saya kira itu sangat keterkaitan sekali (Demokrat dan SBY)," kata Tri usai diperiksa penyidik di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (24/2).
Tri mengatakan, pasca mengeluarkan komentar pedas terhadap SBY dan Demokrat, kesalahannya selalu dicari-cari. Apalagi, ketika dirinya mengeluarkan komentar mengenai putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas layak diperiksa dalam kasus dugaan korupsi Hambalang.
"Karena selama ini saya dicari-cari kesalahan di segala penjuru, orang-orang dekat saya ditanya. Tapi saya pastikan akan tetap kritis," jelas Loyalis Anas Urbaningrum ini.
Apa anda merasa dikriminalisasi?"Merasa ada semacam niat dari Denny untuk membungkam saya. Selama ini saya kritisi pemerintahan," jawab bekas Ketua DPC Cilacap Partai Demokrat ini.
Tri sendiri diperiksa sekitar empat jam lamanya oleh penyidik Bareskrim. Ada sekitar sembilan pertanyaan yang dilontarkan penyidik selama dirinya berada di ruang pemeriksaan. Salah satunya, mengenai pernyataan-pernyataan Tri dan Ma'mun yang menyebutkan adanya pertemuan Denny Indrayana dan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dengan menghadap Presiden SBY di Cikeas, sehari sebelum Anas Urbaningrum diperiksa KPK 7 Januari 2014 lalu.
[rus]
BERITA TERKAIT: