"Informasi itu sudah kami bantah, tidak benar. Janganlah mengembangkan spekulasi. Karutan bukan saja tidak berani, tetapi juga tidak mau mentoleransi penyimpangan demikian," ujar Wakil Menkumham Denny Indrayana saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Rabu malam (25/12).
Denny meminta agar publik tidak mempercayai spekulasi soal adanya tahanan pendamping yang dibayar untuk melayani Ratu Atut di dalam rutan. Dia memastikan tidak ada satu tahanan pun yang mendapat perlakuan istimewa, termasuk orang nomor satu di tanah Banten itu.
"Jadi, hargailah kerja keras kami dengan tidak mengembangkan spekulasi yang tidak berdasar demikian," katanya.
Denny justru menilai media massa mengembangkan spekulasi tersebut dengan pemberitaan yang tidak berimbang. Untuk itu dia meminta pembuktian kebenaran adanya pelayan untuk Ratu Atut di dalam rutan.
"Kalau ada yang bisa membuktikan hal itu benar, saya beri hadiah. Sebaliknya kalau tidak benar, tolong beritanya diluruskan, jadi fair," tegasnya.
Dikabarkan, Gubernur Ratu Atut memiliki tahanan pendamping atau taping untuk melayani segala kebutuhannya selama mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Atut memberi sejumlah upah atas pelayanan tahanan pendamping itu.
[rus]
BERITA TERKAIT: