Menurutnya, kedekatan mereka berdua sudah ada sejak tahun 2008 dan mendekati Pemilu 2009.
"Sejak 2008 sampai April 2009 waktu mau nyaleg jadi calon di DPR," ujar Yulianis saat dijumpai di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Rabu (18/12).
Semenjak itu, ungkapnya, Anas kerap disuplai uang oleh Nazaruddin lewat Permai Grup.
"Ada lah untuk beli kopi, beli makan," kata Yulianis.
Bahkan, Anas juga mendapat gaji dari perusahaan Nazaruddin. Namun, Yulianis tidak mengetahui jabatan Anas di Permai Group sebab namanya tidak tercantum di struktur perusahaan.
"Itulah yang saya bingung karena pak Anas tidak ada di struktur saya, jadi saya tidak tahu. Kalau urusannya pak Anas mungkin dengan pak Nazar langsung," jelasnya.
Dalam catatan keuangan Permai Group, pengeluaran dana untuk Anas berhenti sebelum Pemilu 2009.
"Jadi, pengeluaran untuk pak Anas itu berhenti sebelum nyaleg 2009. Itu biaya-biaya untuk pak Anas sudah berhenti," kata Yulianis.
Dia sendiri mengaku tidak pernah bertemu atau berkenalan dengan Anas.
"Saya tidak pernah diperkenalkan oleh pak Nazar ke pak Anas. Namanya tidak ada, tahunya cuma Anas Urbaningrum, jabatannya tidak ada," tegas Yulianis.
[rus]
BERITA TERKAIT: