"Penyadapan itu telah melanggar kedaulatan negara Indonesia," ujar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11).
Menurut Gun Gun, pemerintah AS dan Australia harus bertanggungjawab atas penyadapan yang berlebihan dan menyangkut kedaulatan bangsa Indonesia. "Itu tindakan tak beradab," katanya lagi.
Dia menambahkan, seharusnya, yang disadap itu adalah tindakan yang dicurigai mengarah pada kejahatan. "Boleh menyadap tapi kepada orang yang diduga melakukan tindak kejahatan dunia," kata Gun Gun.
Mengutip data yang dibocorkan bekas pegawai kontrak Badan Keamanan Nasional (NSA) AS, Edward Snowden, Sydney Herald Morning memberitakan AS menyadap dan memantau komunikasi elektronik di Asia Tenggara melalui fasilitas mata-mata yang tersebar di kantor perwakilannya di beberapa negara di kawasan itu, termasuk, di Jakarta.
Dalam laporannya, Selasa (29/10), SMH menulis bahwa AS punya 90 fasilitas mata-mata yang bisa menyadap komunikasi elektronik di seluruh dunia, termasuk di kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, yang terletak di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Selain di Jakarta, AS punya fasilitas serupa di Kuala Lumpur, Bangkok, Phnom Penh, dan Yangon. Hingga 13 Agustus 2010, tidak ditemukan fasilitas sejenis di negara-negara sekutu eratnya seperti Singapura, Selandia Baru, dan Jepang. Data yang berupa peta itu diungkap majalah Jerman, Der Spiegel, pada Selasa (29/10).
Menurut pemberitaan itu, lembaga yang bertanggung jawab atas aktivitas mata-mata itu adalah gabungan dua badan rahasia AS, Central Intelligence Agency (CIA) dan NSA, yang dikenal dengan nama "Special Collection Service".
Special Collection Service terkenal dalam operasi-operasi klandestin yang menyasar target-target intelijen khusus. Peta itu awalnya disajikan secara lengkap di website Der Spiegel, tetapi belakangan diganti dengan versi yang sudah disensor. Peta itu dirilis dengan keterangan "FVEY" atau hanya boleh diakses lima mitra intelijen AS termasuk Australia.
[zul]
BERITA TERKAIT: