"Karena kita diangap sebagai penghalang mereka untuk melakukan aksinya. Kita ditarget," kata Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (31/10).
Dia memastikan, kelompok dan jaringan teror yang selama ini ada di Indonesia menyimpan dendam dengan institusi kepolisian. Salah satunya karena polisi banyak mengungkap para pelaku teror sejak terjadinya tragedi bom Bali pada 2002.
"Belakangan, kita bisa menangkap sebelum mereka melakukan penyerangan, baru merakit, merencanakan kita tangkap. Sehingga, Polri dianggap sebagai musuhnya dia. Bahkan, ada buku beredar dari kelompoknya dia polisi itu thogut, jadi dihalalkan," jelas Sutarman.
Karena itu, Sutarman berharap agar masyarakat dapat membantu tugas-tugas polisi dalam mencegah aksi teror. Institusi Polri, selain melakukan penegakan hukum juga dijadikan target oleh para pelaku teror.
"Sebagai penghalangnya dia maka kita menjadi target, sehingga polisi, kenapa polisi diserang," tegasnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: