Mau Rebut Minyak hingga SDA

AS Diduga Siapkan Rekayasa Provokasi untuk Intervensi Venezuela

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 11 Oktober 2025, 21:21 WIB
AS Diduga Siapkan Rekayasa Provokasi untuk Intervensi Venezuela
Ilustrasi
rmol news logo Pemerintah Amerika Serikat (AS) diduga tengah merekayasa provokasi politik dan militer untuk membuka jalan bagi intervensi langsung terhadap Republik Venezuela.

Dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Kuba mengungkapkan adanya dugaan skenario provokasi yang disiapkan Washington untuk menciptakan alasan intervensi. 

Pemerintah Venezuela, disebut Kuba, telah memperingatkan adanya rencana serangan terhadap Kedutaan Besar AS di Caracas menggunakan bahan peledak. Aksi tersebut diklaim diorganisir oleh kelompok sayap kanan Venezuela guna memancing pembenaran bagi operasi militer Amerika.

“Ini bukan pertama kalinya Amerika Serikat menggunakan manuver semacam ini untuk membenarkan agresi militer,” tegas pernyataan Kemlu Kuba, dikutip Sabtu, 11 Oktober 2025.

Kuba juga menyoroti peran sejumlah pejabat dan politisi Amerika, termasuk Menteri Luar Negeri serta anggota Kongres anti-Kuba dari Florida, yang dianggap secara tidak bertanggung jawab mendorong penggunaan kekuatan militer terhadap negara berdaulat di kawasan untuk menggulingkan Presiden Nicolás Maduro Moros.

“Kuba telah memperingatkan tentang meningkatnya eskalasi pemerintah AS terhadap Venezuela, yang tujuan jelasnya adalah menggulingkan pemerintahan konstitusional Presiden Maduro dan membentuk pemerintahan yang tunduk menyerahkan minyak, sumber daya alam penting lainnya, dan bahkan kedaulatan negara kepada AS,” lanjut pernyataan tersebut.

Melihat situasi yang semakin memanas, Kuba menyerukan mobilisasi komunitas internasional untuk menentang segala bentuk aksi militer terhadap Venezuela.

“Kami kembali menyatakan dukungan tegas dan tak tergoyahkan kepada pemerintahan Bolivarian dan Chavista Venezuela serta kepada persatuan rakyat dan militer rakyat Venezuela,” tutup pernyataan itu.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA