Kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi kedua pihak.
Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita mengumumkan kesepakatan tersebut dalam pernyataannya di Rabat, Jumat, 3 Oktober 2025. Ia menjelaskan bahwa penandatanganan perjanjian akan dilakukan dalam waktu dekat di Brussels, Belgia.
“Sambil menunggu proses internal diselesaikan, perjanjian ini akan mulai berlaku sementara begitu ditandatangani,” kata Bourita.
Menurut Bourita, amandemen ini memberikan kejelasan terkait penerapan tarif dan sesuai dengan prinsip-prinsip nasional Maroko. Ia menegaskan bahwa perjanjian tersebut memastikan produk dari wilayah selatan, seperti Laayoune-Sakia El Hamra dan Dakhla-Oued Eddahab, mendapat perlakuan pasar yang sama dengan produk dari wilayah utara.
Produk-produk tersebut juga akan mencantumkan label asal yang jelas untuk memberi informasi kepada konsumen.
Perjanjian ini mengingatkan kembali posisi UE pada 2019 yang mengakui keseriusan upaya Maroko dalam mengelola wilayah Sahara. Sejumlah negara anggota UE juga telah menyatakan dukungan terhadap Inisiatif Otonomi Maroko.
“Perjanjian ini bukan perjanjian politik, tetapi perjanjian sektor pertanian dan perdagangan yang memberikan sinyal kuat dan jelas,” tegas Bourita.
Ia menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Raja Mohammed VI, wilayah Sahara Maroko berkembang pesat menjadi kawasan konektivitas dan pertumbuhan. Sejumlah negara besar menunjukkan minat untuk berinvestasi, termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Selain itu, Forum Ekonomi Maroko-Prancis juga dijadwalkan berlangsung di Dakhla pada 9 Oktober mendatang.
Menlu Bourita menambahkan bahwa kesepakatan ini akan memberikan manfaat ekonomi besar, seperti peningkatan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan penciptaan lapangan kerja, terutama di wilayah selatan.
“Perjanjian ini memperkuat kemitraan strategis yang sudah lama terjalin antara Maroko dan Uni Eropa,” ujarnya.
Ia menutup dengan menyampaikan bahwa kerja sama ini menunjukkan hubungan erat dan saling percaya antara Maroko dan UE.
“Di tengah situasi regional yang kompleks, kemajuan ini memungkinkan kedua pihak menatap masa depan dengan percaya diri dan membangun kemitraan yang lebih mendalam,” pungkas Bourita.
BERITA TERKAIT: