Pada lawatan kali ini, Prabowo dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Sebelumnya, Presiden Prabowo bertolak dari Ottawa, Kanada, setelah menyelesaikan serangkaian agenda kenegaraan di negara tersebut. Penerbangan menuju Amsterdam dilakukan dari Bandar Udara Internasional Ottawa Macdonald-Cartier.
Setibanya di Bandara Schiphol, Presiden Prabowo mendapat sambutan hangat dari pihak Kerajaan Belanda.
Penyambutan dilakukan di bawah tangga pesawat oleh sejumlah pejabat tinggi, antara lain Aide-de-Camp (ADC) Raja Belanda Letkol Joël Postma, Kepala Bagian Kunjungan dan Acara dari Departemen Protokol dan Urusan Dalam Negeri Kementerian Luar Negeri Belanda Bob Aal, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas, serta Atase Pertahanan KBRI Den Haag Kolonel Laut (P) Rikrik Permadi Sobana.
Prosesi penyambutan kenegaraan itu turut dimeriahkan oleh kehadiran pasukan kehormatan militer. Dua prajurit berdiri tegak di ujung tangga pesawat, sementara delapan prajurit lainnya berjajar rapi di sisi kanan karpet merah, memberikan penghormatan kepada Presiden Prabowo.
Formasi kehormatan ini mengiringi langkah Kepala Negara dari pintu pesawat menuju kendaraan yang telah disiapkan oleh pihak tuan rumah.
Selepas upacara penyambutan resmi, Presiden RI langsung diarahkan menuju kendaraan kenegaraan. Ia akan menumpangi Limousine Cadillac panjang milik keluarga Kerajaan Belanda, sebuah kendaraan khusus yang hanya digunakan untuk acara kenegaraan tingkat tinggi dan tamu-tamu resmi negara.
Kendaraan mewah ini biasa disimpan di Royal Stables, kompleks Istana Noordeinde di Den Haag, dan kehadirannya kali ini menjadi simbol penghormatan istimewa dari Kerajaan Belanda terhadap kunjungan Kepala Negara Indonesia.
BERITA TERKAIT: