Forum bersifat terbatas tersebut hanya melibatkan negara-negara yang dinilai memiliki peran strategis dan pengaruh besar dalam mendorong tercapainya perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Sejumlah pemimpin dunia yang diundang yakni Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdo?an, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Persatuan Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Dalam sambutanya Trump menegaskan bahwa kehadiran negara-negara tersebut sangat krusial karena dinilai mampu memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan konflik yang masih berkecamuk di kawasan.
Ia menekankan urgensi forum ini sebagai momentum penting untuk mengakhiri konflik di Gaza. Ia menegaskan tekadnya untuk memastikan tercapainya gencatan senjata serta pembebasan sandera.
"Ini akan menjadi pertemuan yang sangat penting. Pertemuan ini akan mempertemukan para pemimpin besar dari bagian dunia yang sangat penting, yaitu Timur Tengah. Dan kita ingin mengakhiri perang di Gaza. Kita akan mengakhirinya," ujar Presiden Trump membuka pertemuan.
Lebih lanjut, Trump menyampaikan keyakinannya pada komitmen para pemimpin yang hadir. Emir Qatar, Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, turut memberikan apresiasi kepada Presiden Trump atas inisiatif menggelar forum multilateral ini.
"Satu-satunya alasan kita berada di sini adalah untuk menghentikan perang dan membawa pulang para sandera. Dan kami mengandalkan Anda dan kepemimpinan Anda juga untuk mengakhiri perang ini dan membantu rakyat Gaza. Situasi di sana benar-benar, benar-benar sangat buruk,” ujar Emir Qatar.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi secara nyata dalam misi perdamaian.
Ia menyatakan bahwa Indonesia bersedia mengirim pasukan perdamaian ke Gaza sebagai bagian dari upaya stabilisasi, yang sekaligus akan membuka jalan bagi pembangunan kembali kawasan tersebut.
BERITA TERKAIT: