Mengutip laporan
AFP pada Senin, 22 September 2025, artefak bersejarah itu dicuri pada 9 September lalu dan tragisnya dilebur menjadi perhiasan emas, memicu kemarahan publik dan seruan untuk memperketat keamanan museum.
Menteri Pariwisata dan Purbakala, Sherif Fathy, dalam pernyataan televisi mengatakan pencurian terjadi saat pihak museum tengah menyiapkan koleksi untuk pameran di Italia.
“Ada kelalaian dalam penerapan prosedur di fasilitas tersebut. Jaksa masih melakukan penyelidikan,” ujarnya seraya menambahkan bahwa laboratorium restorasi tempat gelang itu disimpan bahkan tidak dilengkapi kamera pengawas.
Menurut pihak berwenang, gelang berhias manik lapis lazuli itu berpindah tangan melalui sejumlah pedagang hingga akhirnya dilebur.
Empat tersangka ditangkap, termasuk seorang spesialis restorasi di museum yang mengaku menyerahkan gelang tersebut kepada kenalannya, pemilik toko perak di distrik Sayyeda Zainab, Kairo.
Gelang itu kemudian dijual seharga sekitar 3.800 dolar AS dan akhirnya dilebur menjadi perhiasan emas.
Dalam pernyataan resmi, kementerian menyebut uang hasil penjualan berhasil disita. Rekaman kamera keamanan juga dipublikasikan, memperlihatkan seorang pemilik toko menimbang gelang dan membayarnya kepada salah satu tersangka.
Kasus ini juga mengingatkan publik pada hilangnya lukisan Vincent van Gogh Poppy Flowers senilai 50 juta dolarAS dari sebuah museum di Kairo pada 2010, yang hingga kini belum ditemukan.
BERITA TERKAIT: