Presiden Korsel Janji Lindungi Pekerja Hyundai yang Ditangkap AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 07 September 2025, 15:49 WIB
Presiden Korsel Janji Lindungi Pekerja Hyundai yang Ditangkap AS
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington, D.C., AS, pada 25 Agustus 2025 (Foto: Reuters)
rmol news logo Presiden Korea Selatan Lee Jae-Myung memerintahkan langkah cepat dan menyeluruh untuk merespons penangkapan ratusan warganya dalam penggerebekan imigrasi besar-besaran di sebuah pabrik baterai mobil Hyundai di Georgia, Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri Cho Hyun mengatakan pemerintah telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. 

Ia juga menyebut tidak menutup kemungkinan melakukan kunjungan ke Washington guna melakukan pembicaraan langsung dengan pejabat AS.

"Saya sangat prihatin. Saya merasa bertanggung jawab atas penangkapan warga negara kita,”  ujar Cho dalam rapat darurat kabinet, seperti dimuat Reuters, Minggu, 7 September 2025.

Penggerebekan yang dilakukan oleh US Immigration and Customs Enforcement (ICE) pada Kamis lalu, 4 September 2025 itu berujung pada penahanan sekitar 475 pekerja, termasuk lebih dari 300 warga Korea Selatan. 

Operasi yang melibatkan helikopter dan kendaraan lapis baja itu menjadi salah satu penindakan terbesar dalam sejarah Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Sebuah video resmi ICE memperlihatkan para pekerja Asia dengan tangan, pinggang, dan kaki terbelenggu, digiring ke dalam bus. 

Beberapa di antaranya mengenakan rompi kerja bertuliskan “Hyundai” dan “LG CNS.” Bahkan, dua pekerja dilaporkan mencoba bersembunyi di kolam sebelum akhirnya ditangkap.

Steven N. Schrank, Special Agent in Charge Homeland Security Investigations untuk Georgia dan Alabama, menegaskan bahwa penegakan hukum ini merupakan peringatan bagi perusahaan.

“Kami menyambut semua perusahaan yang ingin berinvestasi di AS, tetapi mereka harus melakukannya dengan cara yang legal,” kata Schrank dalam pernyataannya. 

“Operasi ini mengirim pesan jelas bahwa siapa pun yang menyalahgunakan sistem dan merugikan tenaga kerja kami akan dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.

Insiden ini berpotensi memperburuk ketegangan antara pemerintahan Donald Trump dan Seoul. Kedua negara sebelumnya telah berselisih soal detail perjanjian dagang, termasuk investasi Korea Selatan senilai 350 miliar dolar AS di Amerika Serikat.

Hyundai menyatakan akan menyelidiki pemasok dan subkontraktornya guna memastikan kepatuhan terhadap regulasi. 

Sementara itu, LG Energy Solution, mitra Hyundai dalam pembangunan pabrik tersebut,  mengonfirmasi bahwa 47 karyawannya dan sekitar 250 pekerja kontraktor ikut ditahan.

Dalam langkah antisipatif, LG mengatakan telah meminta karyawan yang sedang melakukan perjalanan bisnis di AS untuk segera kembali dan membatasi perjalanan ke Negeri Paman Sam hanya untuk keperluan mendesak.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA