Dalam pernyataan resmi pada Jumat 5 September 2025 waktu setempat, kerajaan mengumumkan wafatnya Katharine, Duchess of Kent, Istri Pangeran Edward, pada 4 September 2025.
"Dengan duka yang mendalam, Istana Buckingham mengumumkan wafatnya Yang Mulia Duchess of Kent. Yang Mulia meninggal dunia dengan tenang di Istana Kensington, dikelilingi oleh keluarganya," isi pernyataan Kerajaan.
Katharine, Duchess of Kent, adalah salah satu anggota keluarga kerajaan yang mungkin sangat jarang terdengar. Istri Pangeran Edward dari Kerajaan Inggris ini meninggal dunia dalam usia 92 tahun.
Pangeran Edward, Adipati Kent, merupakan sepupu Ratu Elizabeth II.
“Yang Mulia meninggal dengan tenang, dikelilingi keluarga tercinta," lanjut pernyataan itu.
"Raja dan Ratu serta seluruh Anggota Keluarga Kerajaan turut berduka cita atas kepergian Duke of Kent, anak-anak, dan cucu-cucunya, serta mengenang dengan penuh kasih dedikasi Duchess seumur hidup kepada semua organisasi yang pernah diikutinya, kecintaannya pada musik, dan empatinya terhadap kaum muda," sambungnya.
Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa pemakaman akan digelar dalam beberapa minggu mendatang di Katedral Westminster. Berbeda dengan tradisi sebelumnya, upacara ini diperkirakan akan menjadi pemakaman Katolik pertama untuk seorang anggota keluarga kerajaan dalam sejarah Inggris modern.
Raja Charles dan Ratu Camilla diperkirakan akan hadir bersama para bangsawan senior lainnya.
Meski jadwal dan detailnya belum diumumkan secara resmi, Kardinal Vincent Nichols, Uskup Agung Westminster, disebut-sebut akan memimpin upacara tersebut.
Sebagai penganut setia Katolik Roma, sang Duchess menjadi anggota keluarga kerajaan pertama yang berpindah agama ke Katolik dalam lebih dari 300 tahun terakhir. Karena itu, ia diperkirakan akan menjalani pemakaman dengan tata cara Katolik.
Katharine, saat berpindah agama, menyebut langkahnya ini sebagai “keputusan pribadi yang sudah lama dipikirkan”.
Bangsawan kelahiran Yorkshire tersebut resmi diterima masuk ke Gereja Katolik Roma pada Januari 1994 melalui sebuah upacara di Katedral Westminster yang dipimpin Kardinal Hume. Saat itu, suami dan anak-anaknya turut hadir mendampingi.
Semasa hidupnya, Katharine termasuk anggota keluarga kerajaan yang kerap hadir di acara Wimbledon untuk menyerahkan trofi kepada para juara.
Salah satu momen terkenalnya adalah ketika ia memeluk petenis Jana Novotna yang menangis usai kalah dari Steffi Graf pada final Wimbledon 1993.
Namun, sejak 2002, Duchess of Kent memilih pensiun dari kehidupan kerajaan. Ia lebih senang dikenal sebagai “Nyonya Kent” dan mengabdikan diri sebagai guru musik di sekolah umum di Hull selama lebih dari satu dekade.
Seorang pianis, organis, dan penyanyi berbakat, Katharine juga mendirikan lembaga amal Future Talent untuk membantu musisi muda dan menyediakan instrumen bagi mereka.
Ia juga menjadi bangsawan Inggris pertama dalam lebih dari 300 tahun yang berpindah agama menjadi Katolik, serta aktif sebagai relawan di organisasi pencegahan bunuh diri Samaritans.
Raja Charles III dan keluarga kerajaan menyampaikan duka cita mendalam. Dalam pernyataan resminya, mereka mengenang “dedikasi seumur hidup Duchess kepada organisasi yang ia dukung, kecintaannya pada musik, serta empatinya terhadap generasi muda.”
Duchess of Kent lahir pada 22 Februari 1933 sebagai putri tunggal Kolonel Sir William Worsley dan Lady Worsley. Ia meninggalkan suaminya, Pangeran Edward, serta tiga anak, yaitu George, Earl of St Andrews, Lady Helen Windsor, dan Lord Nicholas Windsor.
BERITA TERKAIT: