Pernyataan Aragachi muncul setelah pemerintah Australia mengusir Duta Besar Iran Ahmad Sadeghi dan tiga pejabat Iran lainnya dari Canberra.
"Saya tidak terbiasa mendukung penjahat perang, tetapi Netanyahu benar soal satu hal: PM Australia memang politisi lemah," tulis Araghchi di X, sambil membagikan tangkapan layar hinaan serupa yang sebelumnya dilontarkan PM Israel Benjamin Netanyahu, dikutip dari
9News, Rabu 27 Agustus 2025.
Araghchi juga membantah tuduhan Australia yang menuding Iran mendalangi serangan antisemit di Melbourne dan Sydney.
"Iran punya salah satu komunitas Yahudi tertua di dunia, lengkap dengan puluhan sinagoge. Menuduh kami menyerang situs Yahudi di Australia sama sekali tidak masuk akal," katanya.
Sebelumnya, Albanese mengungkapkan bahwa Iran diduga terlibat dalam dua pengeboman antisemit tahun lalu, yaitu Sinagoge Adass Israel di Melbourne dan Dapur Kontinental Lewis di Sydney.
Direktur Jenderal Badan Intelijen Keamanan Australia (ASIO), Mike Burgess, mengatakan penyelidikan menemukan Iran menggunakan jaringan proksi untuk mengatur serangan tersebut dan kemungkinan masih ada serangan lain yang direncanakan. Ia menyebut dugaan keterlibatan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), meski belum membeberkan bukti detail.
Pekan lalu, Netanyahu juga menyebut Albanese “pengkhianat Israel” dan menilai Australia menelantarkan warga Yahudi di negaranya.
BERITA TERKAIT: