FBI Geledah Rumah Kritikus Trump John Bolton

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 24 Agustus 2025, 09:45 WIB
FBI Geledah Rumah Kritikus Trump John Bolton
John Bolton (Foto: NPR)
rmol news logo Biro Investigasi Federal (FBI) pada menggeledah rumah John Bolton di Maryland serta kantornya di Washington. 

Mengutip Reuters pada Minggu, 24 Agustus 2025, penggeledahan dilakukan dengan surat perintah pengadilan hari Jumat waktu setempat, 22 Agustus 2025.

Ini juga merupakan bagian dari penyelidikan Departemen Kehakiman AS terkait dugaan penyalahgunaan dan penyimpanan dokumen rahasia negara.

Langkah tersebut menandai eskalasi terbaru dalam upaya pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap para pengkritik politiknya. 

Bolton, yang menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional selama 17 bulan sebelum dipecat pada 2019, dilaporkan tidak ditahan maupun didakwa.

Departemen Kehakiman menolak memberikan komentar resmi, tetapi beberapa pejabat memberikan sinyal melalui media sosial. 

Direktur FBI, Kash Patel, menulis di X: "Tidak ada yang kebal hukum. Agen @FBI sedang menjalankan misi.”

Jaksa Agung, Pam Bondi, mengutip unggahan itu dengan menambahkan: "Keamanan Amerika tidak bisa dinegosiasikan. Keadilan akan ditegakkan. Selalu."

Trump sendiri mengaku tidak mengetahui detail operasi itu, tetapi menyatakan siap menerima laporan dari lembaga hukum. 

“Saya bisa tahu soal ini. Saya bahkan bisa saja yang memulainya. Saya sebenarnya kepala penegak hukum. Tapi saya rasa lebih baik seperti ini,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Fokus penyelidikan terhadap Bolton hingga kini belum jelas, meski diduga berkaitan dengan penanganan informasi keamanan nasional. 

Trump sebelumnya pernah mengancam akan memenjarakan Bolton terkait buku memoarnya tahun 2020, The Room Where It Happened, yang menampilkan Trump sebagai sosok yang tidak memahami kebijakan luar negeri dan lebih mengutamakan kepentingan politik pribadi.

Trump kembali melontarkan kritik keras terhadap mantan penasihatnya itu. 

“Saya bukan penggemar John Bolton. Menurut saya dia orang busuk, sebenarnya, dan dia menderita sindrom kebencian berat terhadap Trump,” ujar Trump.

Trump membandingkan kasus penggeledahan rumah Bolton dengan pengalamannya sendiri ketika FBI menggeledah kediamannya di Mar-a-Lago.

“Sepertinya rumahnya digerebek hari ini, tapi rumah saya juga digerebek, namanya Mar-a-Lago. Saya tahu rasanya, bukan perasaan yang menyenangkan,” ucapnya.

Dalam wawancara dengan ABC News awal bulan ini, Bolton menilai pemerintahan Trump saat ini sebagai presidensi balas dendam dan mengaku dirinya telah diserang, termasuk melalui pencabutan izin akses keamanan serta pengawalan Secret Service.

Bolton sendiri merupakan figur lama di politik AS. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB di era Presiden George W. Bush serta menduduki sejumlah posisi penting pada masa pemerintahan Ronald Reagan.

Sebagai penasihat keamanan nasional, Bolton kerap berselisih dengan Trump mengenai isu Afghanistan, Iran, dan Korea Utara.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA