Desakan UEFA Coret Israel Menguat Usai Anak-anak Gaza Tampil di Upacara Super Cup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 18 Agustus 2025, 12:23 WIB
Desakan UEFA Coret Israel Menguat Usai Anak-anak Gaza Tampil di Upacara Super Cup
Penampilan anak-anak Gaza di upacara pembukaan laga UEFA Super Cup antara Tottenham Hotspur pekan lalu (Foto: Getty Images)
rmol news logo Desakan agar UEFA mengeluarkan Israel dari kompetisi sepak bola Eropa semakin menguat dalam beberapa hari terakhir. 

Terlebih setelah penampilan anak-anak Gaza dalam upacara pembukaan laga UEFA Super Cup antara Tottenham Hotspur melawan Paris Saint-Germain di Blue Energy Stadium, Udine, Italia pekan lalu.

Anak-anak tersebut diundang oleh UEFA Foundation for Children untuk mengibarkan spanduk bertuliskan "stop killing children-stop killing civilians” sebagai seruan mengakhiri perang.

Salah satu peserta, Tala (12 tahun), harus dievakuasi ke Milan akibat runtuhnya sistem kesehatan di Gaza. Sementara Mohammed (9 tahun), yang kehilangan kedua orang tuanya akibat serangan udara Israel, kini menjalani perawatan medis di Italia bersama neneknya.

Menurut data UNICEF, lebih dari 50 ribu anak di Gaza tewas atau terluka sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Namun, publik mengecam UEFA karena pernyataannya dinilai terlalu samar dan sama sekali tidak menyebut Israel. 

“Kenapa tim Israel masih boleh main di kompetisi UEFA? UEFA ini benar-benar munafik,” tulis seorang pengguna X, seperti dikutip dari New Arab, Senin, 18 Agustus 2025.

Pengguna lain menambahkan, “Tidak ada kata Israel, tidak ada kecaman. Padahal Israel sudah seharusnya dilarang sejak lama. Yang UEFA lakukan hanyalah memamerkan dua anak Palestina, sementara mereka tak berani menyebut pelakunya.”

Kritik juga datang setelah UEFA mengunggah video anak-anak Gaza bersama Presiden UEFA Aleksander ?eferin, tanpa penjelasan lebih jauh. 

“Bagaimana mereka bisa jadi pengungsi? Jelaskan siapa yang menyebabkan ini. UEFA harus berani menyebut Israel,” ujar seorang warganet.

Kontroversi kian memanas setelah pernyataan UEFA soal kematian bintang sepak bola Gaza, Suleiman al-Obeid, tanpa menyinggung bahwa ia ditembak mati oleh pasukan Israel pada 6 Agustus lalu.

Bintang Liverpool Mohamed Salah bahkan menegur UEFA melalui X, dengan menulis: “Bisa jelaskan bagaimana dia meninggal, di mana, dan kenapa?”

Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) menyatakan al-Obeid, yang dijuluki “Pele Palestina”, ditembak mati saat menunggu bantuan kemanusiaan di Gaza selatan. 

“Dalam kariernya, ia mencetak lebih dari 100 gol dan menjadi inspirasi bagi anak-anak Palestina,” ujar PFA.

Data PFA juga menyebutkan, sejak Oktober 2023 sedikitnya 662 atlet Palestina dan keluarganya terbunuh, serta 288 fasilitas olahraga hancur akibat bombardir Israel, termasuk 268 di Gaza.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA