Dalam konferensi pers bersama Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev di Ankara, Erdogan menyebut kondisi di Gaza kini menunjukkan pemandangan yang lebih buruk daripada kamp konsentrasi Nazi.
“Negara teroris Israel telah melakukan genosida terhadap saudara-saudara kami di Gaza, membantai mereka secara brutal selama 22 bulan di wilayah seluas 360 km²,” kata Erdogan, seperti dikutip dari
Anadolu News pada Kamis, 30 Juli 2025.
Ia menyoroti penggunaan kelaparan sebagai alat perang oleh Israel, menyebutnya sebagai bentuk kejahatan kemanusiaan.
“Penggunaan kelaparan oleh Israel sebagai senjata terhadap warga Palestina merupakan indikasi paling jelas bahwa mereka tidak memiliki rasa kemanusiaan,” tegasnya.
Presiden Turki itu juga menggambarkan bagaimana jutaan warga Gaza dibiarkan kelaparan dan kekurangan air bersih di depan mata dunia internasional, tanpa adanya langkah signifikan untuk menghentikan penderitaan mereka.
Selain membahas Gaza, Erdogan dan Tokayev juga meninjau kerja sama bilateral, khususnya di bidang industri militer dan pertahanan.
“Proyek-proyek yang akan membawa kerja sama industri militer dan pertahanan Turki-Kazakhstan ke tingkat selanjutnya telah dibahas,” jelas Erdogan.
Dalam pernyataan bersama, kedua presiden juga menegaskan kembali posisi mereka terkait Siprus.
“Dalam deklarasi bersama dengan Presiden Tokayev, kami menggarisbawahi penghormatan terhadap hak-hak yang setara dan hakiki warga Siprus Turki,” tambahnya.
BERITA TERKAIT: