Keputusan ini diambil karena situasi keamanan di Iran makin memburuk akibat konflik udara yang berlangsung antara Iran dan Israel selama hampir sepekan terakhir.
“Situasinya tidak bisa diprediksi dan bisa bertambah buruk tanpa peringatan,” demikian pernyataan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam situs resminya, Smartraveller, Jumat pagi, 20 Juni 2025, dikutip dari
9News.
Pemerintah juga menyatakan bahwa kemampuan memberikan bantuan bagi warga Australia di Iran kini sangat terbatas, karena operasi kedutaan telah ditutup sepenuhnya.
Sementara itu, ribuan warga Australia sudah mendaftar untuk meminta bantuan pulang dari Iran dan Israel, menyusul perang rudal yang menyebabkan korban jiwa terus bertambah.
Menurut Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, ada 1.500 warga Australia di Iran dan 1.200 warga di Israel yang telah meminta bantuan untuk keluar dari kedua negara itu. Angka ini naik tiga kali lipat sejak awal pekan.
Pemerintah Australia mendesak siapa pun yang ingin meninggalkan Iran atau Israel agar segera mendaftarkan diri melalui situs Smartraveller.
Warga Australia yang membutuhkan bantuan konsuler harus menghubungi Pusat Darurat Konsuler pemerintah Australia yang beroperasi 24 jam. Dari dalam Australia: 1300 555 135, dan dari luar negeri: +61 2 6261 3305.
BERITA TERKAIT: