Hal itu disampaikan Dubes Najib dalam refleksi Iduladha yang digelar di lingkungan KBRI Madrid pada 6 Juni 2025.
Najib menekankan, kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail merupakan simbol puncak dari ketaatan dan pengorbanan.
Perintah itu, kata Najib, bahkan datang melalui mimpi sebanyak tiga kali sebelum akhirnya dilaksanakan, yang menunjukkan betapa besar nilai Ismail di mata Ibrahim.
Menurut Najib, kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail ini bukan sekadar dongeng religi, tetapi refleksi tentang makna ketaatan dan kesediaan menyerahkan hal paling berharga untuk kepentingan yang lebih besar.
“Kalau kita ingin selamat dunia maupun akhirat, maka kita harus bersedia untuk berkorban. Baik dalam bentuk waktu, tenaga, maupun materi untuk orang lain, masyarakat, dan bangsa,” tegas Najib dalam pesannya, dikutip dari Youtube Wisma Duta RI Madrid.
Ia menekankan bahwa pengorbanan dalam konteks ini tidak melulu soal ibadah kurban secara simbolik, tetapi kemauan untuk mendahulukan kepentingan lain di atas ego pribadi.
"Berkorban adalah simbol dari kesediaan kita untuk menyerahkan sesuatu yang kita cintai, sayangi dan sangat berharga bagi diri kita untuk orang lain, masyarakat, bangsa dan negara," tambahnya.
"Karena di dalam Islam pengorbanan itu adalah bagian dari ibadah, bagian dari ketundukan kita kepada Allah SWT," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: