Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol, Muhammad Najib, menjelaskan Casa Asia dibentuk pemerintah Spanyol beberapa dekade lalu untuk memperdalam pemahaman budaya Asia, yang dinilai sangat berbeda dengan budaya Eropa.
Menurut Najib, selama ini inisiatif tersebut, belum mendapat perhatian besar, baik dari masyarakat maupun pemerintah Spanyol.
"Namun, belakangan saya melihat keseriusan dari Casa Asia yang kini dipimpin oleh pejabat setingkat Direktur Jenderal. Saya menduga anggarannya juga meningkat," kata Najib saat menghadiri undangan Casa Asia di Real Jardín Botánico, Madrid, dilansir dari YouTube Wisma Duta RI Madrid, Sabtu 15 Maret 2025.
Ia mengatakan perubahan ini dipengaruhi oleh dinamika global, termasuk terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya. Kondisi tersebut mendorong Eropa untuk mencari kemandirian dari Amerika.
“Negara Eropa tiba-tiba melihat bahwa Asia bisa menjadi penyelamat mereka ketika mereka harus lebih independen dari Amerika maka kolaborasi dengan negara-negara Asia tidak terhindarkan lagi,” tuturnya
Najib juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, ia menerima banyak kunjungan dari pejabat pemerintah, politisi, hingga lembaga kajian Spanyol yang tertarik untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Dalam kesempatan tersebut, Najib turut memberikan apresiasi kepada seniman Indonesia, Timotius Anggawan Kusno, yang turut berpartisipasi dalam pameran bertajuk "Gunung, Pohon, dan Sungai."
Pameran ini menampilkan foto-foto lanskap alam Asia serta film berlatar Yogyakarta yang sebelumnya meraih penghargaan di Barcelona.
“Saya melihat antusiasme masyarakat luar biasa orang berdesakan saat pembukaan yang saya hadir kali ini mudah-mudahan ini juga merupakan kontribusi kita untuk mengenalkan Indonesia kepada masyarakat Spanyol terima kasih mohon dukungannya,” ujar Najib.
BERITA TERKAIT: