Klaim dalam unggahan-unggahan itu menyebut sang paus merespons surat dari Traoré dengan pesan “kebenaran, keadilan, dan rekonsiliasi.” Namun, hasil penelusuran fakta
AFP pada Jumat, 30 Mei 2025 membuktikan klaim tersebut salah.
Video yang diunggah di Facebook pada 15 Mei 2025 menunjukkan Paus Leo XIV memegang dua lembar kertas sambil membaca pidato yang disebut-sebut ditujukan kepada Traoré.
Dalam cuplikan berdurasi 17 menit itu, paus tampak berkata: “To His Excellency President Ibrahim Traoré, President of the Sovereign Nation of Burkina Faso, son of African soil, defender of his people, may grace and peace multiply for you through wisdom, courage and truth.”
Unggahan ini tersebar di akun-akun X dan Facebook di Kenya, Afrika Selatan, dan Nigeria. Namun, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan video aslinya adalah rekaman konferensi pers pertama Paus Leo XIV di Vatikan pada 12 Mei 2025, di mana beliau menyerukan pembebasan jurnalis yang dipenjara dan mendesak dunia untuk menghindari paradigma perang.
Dalam kesempatan itu, paus berbicara dalam bahasa Italia, bukan bahasa Inggris seperti dalam video yang beredar.
Tim
AFP menemukan indikasi manipulasi: gerakan bibir paus memang tampak selaras dengan audio, tetapi ia beberapa kali salah menyebut nama Traoré ?" memanggilnya “President Trayas” di menit ke-2:33, lalu “President Trayor” hanya empat detik kemudian.
Selain itu, pada video yang sudah diberi terjemahan bahasa Inggris, sebagian teks aslinya dalam bahasa Prancis masih terlihat samar, mengonfirmasi bahwa pidato itu disampaikan di aula audiensi Salle Paul VI di Vatikan, bukan di acara khusus yang disebut dalam klaim viral.
Dengan menggunakan pencarian gambar terbalik dan analisis audio melalui alat forensik Loccus.ai,
AFP mendeteksi adanya jejak teknologi sintetik. Hasilnya menunjukkan kemungkinan 99 persen bahwa audio pada video itu dihasilkan menggunakan generator suara AI.
Tak hanya itu, departemen media Vatikan juga telah merilis pernyataan resmi bahwa Paus Leo tidak pernah menerima surat dari pemimpin Burkina Faso.
“Paus Leo XIV tidak menerima surat dari Kapten Ibrahim Traoré maupun memberikan tanggapan publik terhadap pemimpin Burkina Faso," tegas Vatikan.
Sejak mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada September 2022 di tengah gelombang sentimen anti-Perancis di wilayah Sahel, Ibrahim Traoré sering kali menjadi subjek unggahan viral.
Para pendukungnya kerap menggambarkan dirinya secara heroik, meskipun banyak di antaranya disertai informasi menyesatkan dan klaim keliru.
BERITA TERKAIT: