Prabowo: Palestina Terlalu Lama Jadi Korban, Saatnya Tindakan Nyata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 14 Mei 2025, 20:35 WIB
Prabowo: Palestina Terlalu Lama Jadi Korban, Saatnya Tindakan Nyata
Presiden RI Prabowo Subianto/Repro
rmol news logo Presiden RI Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan tegas Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dalam pidatonya di Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu malam, 14 Mei 2025.

Dalam forum yang dihadiri oleh delegasi parlemen dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Prabowo menekankan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bersifat prinsipil dan tidak akan goyah.

“Komitmen Indonesia, komitmen bangsa Indonesia yang tidak akan pernah surut, tidak akan pernah berhenti dalam membela hak rakyat Palestina untuk merdeka,” tegas Prabowo.

Presiden RI itu mendesak langkah nyata untuk mengehentikan konflik berkepanjangan di Palestina. Menurutnya negara itu sudah terlalu lama menjadi korban. 

“Saya ulangi kembali di forum ini. Sudah tiba waktunya. Jangan kita sekadar berdiskusi. Jangan menyusun resolusi-resolusi lagi. Rakyat Palestina terlalu lama menjadi korban," kata Prabowo. 

Prabowo menyerukan pentingnya keberpihakan nyata terhadap Palestina, dan mendesak agar negara-negara Islam bersatu dalam aksi, bukan hanya pernyataan.

“Rakyat Palestina membutuhkan suatu keberpihakan, suatu tindakan yang nyata. Indonesia akan terus berdiri bersama Palestina. Perjuangan ini akan semakin kuat bila kita, dunia Islam, negara-negara Islam yang mewakili seperempat umat manusia, bisa bersatu,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh negara anggota OKI untuk mengesampingkan perbedaan dan rivalitas demi tujuan bersama: keselamatan umat Islam dan masa depan peradaban Islam.

“Marilah kita atasi perbedaan kita. Marilah kita atasi kecurigaan kita. Marilah kita atasi rivalitas di antara kita. Marilah kita lihat hal-hal yang penting, yaitu keselamatan umat Islam. Islam pernah memimpin dunia dalam peradaban, dalam sains dan teknologi," serunya. 

Dalam pidatonya, Prabowo juga mengungkapkan hasil pembicaraannya dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah sebelum menghadiri sidang. Ia menyebut ada kesepahaman bahwa dunia Islam punya potensi menjadi solusi bagi dunia.

“Kami bersepakat bahwa dunia Islam bisa menjadi solusi bagi dunia. Kita bisa dan kita harus menghadirkan perdamaian dunia. Karena itu, saudara-saudara sekalian, ajaran Islam adalah ajaran perdamaian. Esensi ajaran Islam adalah cinta kasih," tegasnya. 

Namun, ia juga mengingatkan bahwa tanpa kekuatan, ajakan damai bisa dipandang sebagai kelemahan oleh pihak-pihak tertentu.

“Walaupun kita ingin perdamaian, kalau kita lemah, mungkin ada fihak-fihak yang tidak ingin perdamaian. Mungkin ada fihak-fihak yang melihat kalau kita lemah, kita bisa dijajah kembali. Kita bisa disuruh-suruh sebagai bangsa pion, bangsa budak, bangsa kacung," jelasnya. 

Mengakhiri pidatonya, Prabowo mengajak negara-negara Islam untuk meneladani semangat tokoh-tokoh besar masa lalu dan membuktikan bahwa Islam tetap menjadi rahmat bagi semesta alam.

“Mari kita satukan langkah. Kita hidupkan kembali semangat-semangat tokoh besar kita. Kita buktikan bahwa Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA