Perdana, Junta Myanmar Ketemu Xi Jinping di Moskow

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Minggu, 11 Mei 2025, 11:01 WIB
Perdana, Junta Myanmar Ketemu Xi Jinping di Moskow
Junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing dan Presiden Tiongkok Xi Jinping/Net
rmol news logo Kepala militer atau junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Moskow. 

Mengutip laporan NHK pada Minggu, 11 Mei 2025, itu menandai pertemuan tatap muka pertama antara kedua pemimpin sejak kudeta militer yang mengguncang Myanmar pada 2021.

Media lokal Myanmar menyebut pertemuan Junta dan Xi menjadi momen strategis untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya di tengah tekanan sanksi internasional terhadap negara Asia Tenggara itu. 

Min Aung Hlaing menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Tiongkok terhadap wilayah-wilayah Myanmar yang terdampak gempa besar pada Maret lalu.

“Jenderal Min Aung Hlaing menyampaikan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Tiongkok atas bantuan dan dukungan moral kepada Myanmar dalam masa-masa sulit,” tulis media pemerintah.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas penguatan kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, perdagangan, dan energi. Xi Jinping menegaskan komitmen Tiongkok untuk mendukung proses rekonstruksi dan pembangunan Myanmar yang sedang berjalan.

“Tiongkok akan terus mendukung pembangunan kembali Myanmar dan mendorong kerja sama dalam proyek-proyek besar,” ujar Presiden Xi seperti dikutip dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok. 

Ia juga menambahkan bahwa proyek-proyek infrastruktur utama seperti jaringan transportasi lintas batas harus terus dipromosikan, sejalan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative).

Langkah ini dinilai sebagai strategi Myanmar untuk menunjukkan kedekatan diplomatiknya dengan Tiongkok, sekaligus meredam tekanan dari negara-negara Barat yang hingga kini masih memberlakukan sanksi terhadap pemerintahan junta.

Pertemuan ini juga mencerminkan upaya Myanmar untuk memperkuat stabilitas politik domestik dengan menggandeng mitra kuat di kawasan.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA