Dari Tiongkok, Menlu Sugiono Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Paus Fransiskus

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 21 April 2025, 20:27 WIB
Dari Tiongkok, Menlu Sugiono Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya Paus Fransiskus
Menlu RI Sugiono/Kemlu RI
rmol news logo Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, yang berpulang hari ini Senin, 21 April 2025.

“Kami turut berduka cita atas meninggalnya Paus Fransiskus pada sore ini tadi,” ujar Menlu Sugiono kepada awak media usai menggelar pertemuan 2+2 bersama dengan Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Menlu Tiongkok Wang Yi, dan Menhan Tiongkok Dong Jun.

Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai sosok pemimpin agama yang luar biasa dan sangat peduli pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Beliau adalah seorang tokoh yang sangat peduli pada kemanusiaan, sangat dekat dengan memiliki keberpihakan kepada orang miskin. Dan kasih sayang terhadap sesama yang begitu luar biasa,” tambahnya.

Menlu Sugiono menegaskan bahwa dunia kehilangan sosok pemimpin moral yang agung. 

“Saya kira dunia merasa kehilangan oleh tokoh yang begitu luhur. Semoga beliau diterima di tempat terbaik di sisi Tuhannya," kata dia.

Terkait prosesi penghormatan terakhir, Sugiono mengatakan pihaknya sedang menunggu informasi lebih lanjut dari Vatikan. 

“Tadi kita juga sudah menanyakan kira-kira apakah ada nanti ibadah bisa di Vatikan yang mengundang perwakilan-perwakilan negara asing. Kita lagi menunggu jadwalnya," tegasnya. 

Paus Fransiskus wafat pada Senin Paskah, 21 April 2025 di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan, pukul 07.35 waktu setempat. 

Kabar duka ini diumumkan secara resmi oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, dalam sebuah pernyataan yang menyentuh hati.

“Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” ujar Kardinal Farrell, seperti dimuat Vatican News.

“Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan," tambah Kardinal Farrel.

Paus Fransiskus, yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina, dikenal karena kesederhanaan, kepeduliannya terhadap kaum marginal, serta seruannya akan perdamaian dan keadilan sosial. 

Ia menjadi Paus ke-266 dalam sejarah Gereja Katolik dan Paus pertama yang berasal dari Benua Amerika serta dari Serikat Yesus (Jesuit).

Kesehatan Paus telah menjadi perhatian dalam beberapa tahun terakhir. Ia dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada 14 Februari 2025 karena bronkitis, dan kemudian didiagnosis mengidap pneumonia bilateral. 

Setelah 38 hari menjalani perawatan, ia kembali ke Casa Santa Marta untuk melanjutkan masa pemulihan.

Riwayat masalah pernapasan telah membayangi hidupnya sejak usia muda. Pada tahun 1957, ketika masih berusia 21 tahun, ia menjalani operasi untuk mengangkat sebagian paru-parunya akibat infeksi serius. 

Seiring usia yang menua, ia kerap mengalami gangguan pernapasan dan pada November 2023 membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan pneumonia.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA