Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Raja Maroko Pimpin Salat Tarawih Lailatul Qadar Sambil Duduk Akibat Cedera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 27 Maret 2025, 10:46 WIB
Raja Maroko Pimpin Salat Tarawih Lailatul Qadar Sambil Duduk Akibat Cedera
Raja Maroko Mohammed VI/Net
rmol news logo Raja Maroko Mohammed VI dijadwalkan untuk memimpin upacara malam suci Lailatul Qadar, di Istana Kerajaan Rabat. 

Namun karena kondisi kesehatannya belum pulih usai menjalani operasi bahu baru-baru ini, Raja akan melaksanakan salat Isya dan Tarawih sambil duduk.

Mengutip pernyataan yang dirilis oleh kantor kerajaan pada Kamis, 27 Maret 2025, operasi yang dilakukan pada bahu kiri Raja disebabkan oleh kendala fisik tertentu yang memengaruhi pergerakan dan posisi tubuh. 

"Karena kendala dan kesulitan tertentu terkait gerakan dan posisi tertentu yang diakibatkan oleh operasi bedah yang dilakukan pada bahu kiri Baginda," kata pernyataan tersebut. 

Keputusan Raja salat dalam keadaan duduk tercantum dalam Al Qur'an surat Ali ‘Imran: 191 yakni "mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau (berbaring) miring".

Malam Lailatul Qadar, yang diyakini sebagai malam terbaik di bulan Ramadan, menjadi saat penting bagi umat Muslim untuk berdoa dan mencari keberkahan. Oleh karena itu, meskipun dalam kondisi pasca-operasi, Raja Maroko tetap bertekad memimpin ibadah ini di tengah keterbatasan fisiknya.

Keputusan ini juga menyusul kabar yang diumumkan oleh Kementerian Urusan Islam Maroko bulan lalu, yang menyatakan pembatalan tradisi tahunan Kuliah Hassanian (Dorouss El Hassaniya) selama Ramadan 1446/2025. 

Pembatalan ini menandai perubahan signifikan dalam salah satu tradisi keagamaan terpenting di Maroko, yang biasanya dihadiri oleh Mohammed VI.

Pada Desember 2024, Raja Maroko menjalani operasi untuk mengatasi fraktur humerus yang dialaminya akibat aktivitas fisik rutin. 

Meskipun kondisinya terus membaik, rehabilitasi pasca-operasi memerlukan perhatian khusus terhadap gerakan dan posisi tubuh. 

"Yang Mulia baik-baik saja," kata Istana Kerajaan dalam pernyataannya, menjelaskan bahwa rehabilitasi tersebut membatasi kemampuan Raja untuk duduk dalam waktu lama dan melakukan transisi antara posisi duduk dan berdiri.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA