Dalam kunjungannya, Menlu Sugiono bertemu dengan Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof dan Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp.
Ia menegaskan kembali posisi Belanda sebagai mitra strategis Indonesia di Eropa dalam pertemuan dengan PM Dick Schoof.
“Sebagai mitra kunci di Uni Eropa, Indonesia berharap dapat terus memperkuat kemitraan komprehensifnya dengan Belanda,” ujar Sugiono, seperti dimuat dalam link Kementerian Luar Negeri RI pada Minggu, 23 Februari 2025.
Pernyataan ini menegaskan pentingnya kerja sama bilateral dalam berbagai sektor strategis, termasuk ekonomi, perdagangan, dan investasi.
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono juga memaparkan sejumlah program prioritas Indonesia, antara lain ketahanan pangan, transisi energi, hilirisasi industri, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Menlu RI mengundang Belanda untuk berpartisipasi dalam program-program strategis tersebut, dengan harapan dapat menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Menanggapi ajakan tersebut, PM Dick Schoof dan Menlu Belanda, Caspar Veldkamp, menyampaikan komitmen Belanda untuk terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Indonesia.
Mereka menegaskan dukungan terhadap berbagai program prioritas Indonesia, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis.
Selain itu, Menlu Sugiono dan PM Belanda juga membahas peluang kerja sama dalam meningkatkan produktivitas nelayan Indonesia.
"Belanda memiliki pengalaman dan teknologi dalam sektor perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produktivitas nelayan Indonesia,” ungkap Menlu Sugiono.
Dalam pembahasan mengenai Kemitraan Komprehensif RI-Belanda, kedua Menlu sepakat untuk mengevaluasi pelaksanaan Plan of Action Implementasi Kemitraan Komprehensif yang akan berakhir pada Desember 2025.
Mereka juga merumuskan langkah-langkah strategis guna memastikan kelanjutan dan peningkatan kerja sama bilateral di masa depan.
Selain membahas isu bilateral, kedua pertemuan juga mencakup isu-isu global dan regional, termasuk situasi di Ukraina, dinamika di Indo-Pasifik, serta kerja sama dalam kerangka BRICS.
PM Belanda menekankan perlunya Indonesia dan Belanda berperan sebagai jembatan penghubung antara Eropa dan Asia Pasifik.
Menlu Sugiono menyambut baik pandangan tersebut dan mendorong Uni Eropa untuk meningkatkan kehadirannya di Indo-Pasifik, khususnya dalam aspek ekonomi.
“Indonesia berharap Uni Eropa semakin aktif di Indo-Pasifik guna menciptakan keseimbangan dan kemakmuran di kawasan,” ujar Menlu Sugiono.
Menutup kunjungannya di Belanda, Menlu RI selanjutnya dijadwalkan bertolak ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Sidang ke-58 Dewan HAM serta Konferensi Perlucutan Senjata. Kunjungan ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah diplomasi internasional.
BERITA TERKAIT: