Dalam pertukaran ini, Hamas membebaskan tiga warga Israel, sementara Israel melepaskan 183 tahanan Palestina dari penjara.
Berdasarkan laporan dari
AFP, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengkonfirmasi daftar nama sandera yang dibebaskan, yakni Eli Sharabi, Or Levy, dan Ohad Ben Ami. Hamas juga telah mengumumkan identitas ketiganya secara resmi.
Di tengah pertukaran ini, Yarden Bibas, seorang mantan sandera yang telah dibebaskan pekan lalu, meminta Netanyahu untuk segera mengupayakan pembebasan istri dan kedua anaknya yang masih berada di Gaza.
"Perdana Menteri Netanyahu, saya berbicara langsung kepada Anda, tolong bawa kembali keluarga saya, teman-teman saya, dan semua orang ke rumah mereka," ujar Bibas dalam pernyataan pertamanya sejak dibebaskan.
Namun, Hamas sebelumnya mengklaim bahwa istri Bibas, Shiri, serta kedua anaknya, Ariel dan Kfir, telah meninggal dunia. Hingga kini, pihak Israel belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kabar tersebut.
Sejak dimulainya kesepakatan gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 18 sandera, sementara Israel telah melepaskan sekitar 600 tahanan Palestina. Perundingan tahap kedua dijadwalkan dimulai pada Senin mendatang, meski belum ada kepastian mengenai kelanjutannya.
Gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat bertujuan membebaskan sandera dalam periode 42 hari. Jika negosiasi tahap berikutnya berhasil, lebih banyak sandera diharapkan dapat dibebaskan, dan membuka peluang bagi penghentian konflik yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
Sementara sejak serangan balik Israel di Gaza, 47.500 orang mayoritas merupakan warga sipil dilaporkan meninggal dunia.
BERITA TERKAIT: