Trump mengklaim kebijakan keberagaman dalam perekrutan karyawan di masa pemerintahan Biden menjadi pemicu kecelakaan maut itu terjadi.
Biden disebut Trump sengaja menyingkirkan karyawan yang baik di Badan Penerbangan Federal (FAA) demi keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI).
"Mereka benar-benar mengeluarkan arahan: 'terlalu putih.' Dan kami ingin orang-orang yang kompeten," ujar Trump dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
AFP pada Jumat, 31 Januari 2025.
Ketika dikonfirmasi ulang apakah ia benar-benar menyalahkan keberagaman di tempat kerja atas kecelakaan tersebut. Prabowo menjawab bisa saja.
"Bisa saja," ujarnya.
Senator Demokrat Chris Murphy menilai pernyataan Trump yang menyalahkan kebijakan keberagaman sangat menjijikkan.
"Dia yang bertanggung jawab. Ini terjadi di bawah pengawasannya," kata Murphy.
Trump kemudian mengeluarkan memo resmi yang mengarahkan pemerintah untuk menyelidiki kemunduran dalam standar perekrutan di bawah Biden dan mengganti siapapun yang tidak memenuhi syarat.
Pernyataan politis Trump muncul saat pihak berwenang berusaha menyelidiki penyebab kecelakaan American Airlines dan Black Hawk.
American Airlines tabrakan dengan Black Hawk di atas Sungai Potomac, dekat Bandara Ronald Reagan pada Rabu malam waktu setempat, 29 Januari 2025.
Pesawat tersebut mengangkut 64 penumpang termasuk kru. Sementara itu Black Hawk membawa tiga kru.
Di antara mereka yang berada di pesawat itu ada beberapa peseluncur dan pelatih AS.
Pejabat di Moskow juga mengonfirmasi kehadiran pasangan Rusia Evgenia Shishkova dan Vadim Naumov, yang memenangkan gelar juara dunia ganda tahun 1994.
Dua warga negara Tiongkok juga termasuk di antara korban kecelakaan tersebut.
BERITA TERKAIT: