Aksi berani perempuan muda tersebut direkam dan diunggah oleh media mahasiswa Iran Amir Kabir Newsletter. Terlihat ia kemudian diamankan oleh petugas di universitas tersebut.
Video rekaman tersebut kemudian telah diedarkan oleh platform berita berbahasa Persia seperti kelompok hak asasi Hengaw, IranWire, dan Amnesty International.
Juru bicara Universitas Islam Azad, Amir Mahjob menyebut perempuan yang telanjang di depan kampus memiliki gangguan mental.
"Setelah ditahan di kantor polisi, ditemukan bahwa dia berada di bawah tekanan mental yang parah dan memiliki gangguan mental," cuitnya di X, seperti dimuat
AFP.
Kondisi perempuan itu saat ini masih belum jelas, tetapi menurut harian Hamshahri, dia mungkin telah dipindahkan ke rumah sakit jiwa setelah penyelidikan lebih lanjut.
Amnesty International mengutuk penangkapan tersebut dan mendesak otoritas Iran segera membebaskannya.
"Pihak berwenang Iran harus segera dan tanpa syarat membebaskan mahasiswa tersebut. Pihak berwenang harus melindunginya dari penyiksaan dan memastikan akses ke keluarga dan pengacaranya," tegas Amnesty dalam sebuah pernyataan.
Kelompok hak asasi manusia tersebut juga telah mendokumentasikan dugaan penganiayaan terhadap perempuan di penjara-penjara Iran, dan menyerukan perlindungannya.
Pada tahun 2022, protes di seluruh negeri meletus di Iran setelah kematian Mahsa Amini, seorang wanita Kurdi Iran yang ditangkap karena diduga melanggar aturan jilbab.
Para pengunjuk rasa wanita di seluruh Iran menentang pihak berwenang dengan melepaskan dan, dalam beberapa kasus, membakar jilbab mereka.
Protes tersebut berujung pada tindakan keras yang mengakibatkan 551 pengunjuk rasa dilaporkan tewas, dan ribuan lainnya ditangkap.
BERITA TERKAIT: