Inisiatif yang berjudul “Mempromosikan Ketenagakerjaan melalui Efisiensi Energi dan Energi Terbarukan di Masjid-masjid,” dijalankan oleh Masyarakat Kerja Sama Internasional (GIZ) dari tahun 2015 hingga 2021, yang didanai oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Jerman (BMZ).
Mengutip
Morocco World News pada Senin, 28 Oktober 2024, dari total anggaran, 6,3 juta dolar digunakan untuk penempatan tenaga ahli untuk langkah-langkah konsultasi, perencanaan, dan implementasi.
Kemudian 424.000 dolar AS akan dialokasikan untuk bahan-bahan seperti lampu LED, pemanas air tenaga surya, dan panel fotovoltaik, sementara biaya administrasi. Sisanya untuk pajak mencapai 1,11 juta dolar AS.
"Proyek ini melibatkan pelatihan bagi perusahaan lokal, pekerja terampil, dan guru masjid, termasuk imam, untuk menyoroti manfaat efisiensi energi dan energi terbarukan," ungkap laporan tersebut.
BMZ mencatat bahwa model untuk memasang dan memelihara sistem energi ini juga dikembangkan.
Pemerintah Jerman menekankan upaya kesetaraan gender dalam proyek ini, dengan mencatat bahwa pada bulan Agustus 2019, enam dari sembilan karyawan adalah perempuan.
Maroko memiliki sekitar 52.000 masjid, dengan Kementerian Habous dan Urusan Islam menanggung biaya pembangunan sekitar 15.000 di antaranya.
Kementerian tersebut, yang membangun sekitar 150 masjid baru setiap tahunnya, bertujuan untuk menurunkan biaya secara signifikan dengan rencana menghasilkan 52 persen listrik Maroko dari sumber terbarukan pada tahun 2030.
BERITA TERKAIT: